otoborn.com- Siapa ngga tau mantan pebalap MotoGP fenomenal yang memutuskan untuk pensiun ketika karirnya sedang diatas dan puncak dan diperkirakan masih bisa naik seandainya doi tetap membalap di kelas raja rajanya balap roda dua ?

01

Yup, doi Casey Stoner. Rider asal Australia yang menjajal balapan awalnya pada usia empat tahun dalam balapan tanah U9 di trek balap Mike Hatcher yang terletak di Gold Coast, Australia ini, mengantongi gelar juara 41 lomba lokal dan 70 lomba antar negara bagian pada usia 14 tahun pada periode sejak usia 9 -14 tahun.. Weleh weleh…

Seperti pebalap-pebalap muda tanah air Indonesia, Stoner juga mencicip balap super sibuk dalam beberapa pekan, dimana doi mengikuti lima kelas yang berbeda dalam sebuah perlombaan yang memperlombakan 35 balapan. Doi ikut dalam 42 dari 35 balapan di lima kelas berbeda tersebut.

Pada usia 14 tahun yaitu tahun yang sama dengan pencapaian cemerlangnya di usia muda, doi pindah ke Inggris demi mendapatkan SIM.. karena berbeda dengan di negaranya yang mewajibkan usia minimal menginjak 16 tahun, di Inggris bisa memperoleh SIM di usia 14 tahun. SIM nya bukan SIM biasa aja.. SIM BALAP dong..

Dan setelahnya, doi berhasil memenangi gelar juara di Kejuaraan Balap Motor Aprilia Inggris tahun 2000. Nah, prestasi dan penampilan impresifnya membuat Lucio Cecchinello manajer tim LCR Racing tertarik memberikan kesempatan Stoner untuk turun sebagai wild card di GP Inggris 2001, sebelum akhirnya turun penuh di MotoGP kelas 250cc bersama tima tersebut di tahun 2002.

Bersama Red Bull 2004 After Crash

Bersama tim yang sama, Stoner turun di kelas 125cc dan mengantongi empat podium bersama motor Aprilianya di tahun 2003. Sempat berpisah dan membalap bersama tim Red Bull KTM selama satu musim dengan prestasi hanya memenangi 1 balapan di Malaysia, Stoner kembali membalap di kelas 250cc bersama LCR Racing dan pabrikan Aprilia di tahun 2005, dan menjadi penantang Dani Pedrosa si juara dunia 3 kali. Sempat menjadi pemimpin klasemen bersama motor pabrikannya, Stoner terpaksa mengubur mimpi menjadi juara dunia kelas 250cc tahun 2005 dan harus puas di posisi runner up dengan nilai 254 poin. Hal itu akibat insiden kecelakaan yang terjadi saat bertarung di depan publik rumahnya sendiri yaitu di GP Australia. Meskipun setelahnya doi mampu memenangi GP Turki, raihan terbaiknya hanya runner-up di GP tahun itu.

Sempat dikecewakan dengan Yamaha yang membatalkan kontrak dengannya sehingga batal menjadi tandem Valentino Rossi untuk musim 2006,  Stoner mendapat kontrak sebagai pebalap RC211V kepunyaan tim HRC selama satu musim. Pada debutnya di kelas MotoGP doi tampil naik turun, sempat menggebrak dengan meraih pole di Qatar setelah balapan sebelumnya finish di posisi 6 pada seri pembuka di Jerez, Spanyol. Bahkan nyaris P1 di belakang Marco Meilandri di GP Turki. Namun perolehan poin kala itu hanya 199 poin sehingga Stoner harus puas finish di P8 klasemen musim 2006.MotoGP Brno 2006

Gelar juara dunia pertama kali diraih di musim 2007 bersama tim pabrikan Ducati, ketika itu honda melakukan kesalahan karena hanya mengontrak 1 musim di 2006 dan peluang disabet Ducati, memposisikan Stoner sebagai tandem Loris Capirossi menggantikan Sete Gibernau yang performanya makin menurun. Dengan pabrikan Italia dan Desmosedici GP7 berkubikasi 800cc, mampu membuat selisih 125 poin diatas perolehan poin Dani Pedrosa. Pada musim 2008, gelar tersebut tidak berhasil dipertahankan akibat kecelakaan dan kerusakan motor. Namun Stoner finish di posisi runner-up di belakang Valentino Rossi.

Juara Dunia Pertama Kali di Kelas MotoGP Musim 2007

Hingga tahun 2010 Ducati bersama Stoner bertarung melawan Yamaha dan Honda, namun penyakit anemia akut membuat Stoner harus puas nangkring di P3 klasemen akhir musim 2009 dengan perolehan poin 220 poin, dan posisi runner-up di musim 2010 dengan perolehan 225 poin. Tetap perolehan juara dunia di Ducati membuat Stoner dijuluki pawang Desmosedici yang ngga bisa ditaklukan pebalap lain bahkan sang maestro balap GP Valentino Rossi.

Sempat bersaing ketat dengan Dani Pedrosa yang selalu apes di balapan-balapan kelas raja raja kala itu (sampe saat ini masih yaa.. kudu bawa dukun nih..) , Stoner justru kembali meraih gelar juara dunia di musim 2011 bersama tim HRC dan Doni Pedrosa menjadi tandemnya. Ketika itu posisinya di Ducati digantikan oleh Valentino Rossi. Namun musim 2012, setelah mengalami kecelakaan dan perubahan regulasi MotoGP yang njelimet, akhirnya Stoner memutuskan pensiun dari MotoGP.

Total kemenangan yang berhasil dia raih selama membalap di kelas MotoGP/500cc yaitu sebanyak 38 kali juara. Namun, raihan tersebut sudah disamai oleh pebalap Yamaha Jorge Lorenzo ketika memenangkan balapan di seri GP Ceko pekan lalu. Sebelumnya Jorge Lorenzo juga menyamai gelar juara dunia 2 kali yang diperoleh Casey Stoner di kelas MotoGP.

Riders with most wins in MotoGP/500cc class

85 –     Valentino Rossi (7 premier-class titles)

68 –      Giacomo Agostini (8 premier-class titles)

54 –      Mick Doohan (5 premier-class titles)

38 –      Casey Stoner (2 premier-class titles), Jorge Lorenzo (2 premier-class titles)

37 –      Mike Hailwood (4 premier-class titles)

31 –      Eddie Lawson (4 premier-class titles)

26 –      Dani Pedrosa (0 premier-class titles)

25 –      Kevin Schwantz (1 premier-class title)

24 –      Wayne Rainey (3 premier-class titles)

Selanjutnya, Lorenzo berpeluang menyamai rekor kemenangan yang dimiliki oleh Phil Read mantan pebalap Yamaha juga. Namun, untuk menyamai Valentino Rossi? Masih jauuuh..apalagi saat ini The Doctor maestro MotoGP itu masih tampil apik tajam setajam..M1 haha.. Rossi saat ini mengantongi perolehan total kemenangan 52 kali juara di kelas MotoGP/500cc.Lorenzo memenangi GP Ceko 2015 --sumber MotoGP.com

Stoner sempat diminta berulang kali untuk kembali membalap bersama tim HRC setelah pensiun dari MotoGP, namun doi berulang kali pula menolaknya. Malahan, ketika musim 2015 ini Dani Pedrosa mantan tandemnya cedera dan harus absen di 3 seri, Stoner ngarep bisa menjadi wild card menggantikan sementara. Namun HRC merasa tidak siap mendatangkan kembali juara dunia 2 kali tersebut karena alasan macam-macam deh. Kenapa tiba tiba doi tertarik membalap di MotoGP lagi? Mungkin karena selepas doi pensiun ternyata posisinya yang digantikan oleh si baby alien Marc Marquez mampu membuat HRC mempertahankan gelar tertinggi di kasta balap tertinggi ini. Ga tanggung tanggung, musim 2013 dan 2014 adalah musimnya Honda. Meskipun kini, posisi Marc Marquez tercecer dan nangkring di posisi 3 klasemen sementara musim 2015.

Piye Stoner, mungkinkah masih ada kesempatan bagimu untuk bersaing dengan tiga rider terbaik saat ini, yaitu Jorge Lorenzo, Valentino Rossi atau Marc Marquez ??

Trus kalo iya dan Stoner kembali di tim HRC, gimana Dani Pedrosa ya? Weiiss.. yang penting istiqomah. Gapapa jadi sang Robin yang tertukar nasib dengan Batman, asalkan tetap membalap dengan apik. Atau ke Ducati? Atau Suzuki? Atau sama saya macet-macetan di jalanan Jakarta dengan speed mentok 40 Km/H ? Hahahaha…

Mumet lah kalo dipikirin , Stoner juga adem adem aja kok.

Jadi, mas Casey Stoner rekor kemenangan dilibas sama Jorge Lorenzo? Mungkin doi kalo ditanya jawabnya: Biariiin…

Menjadi test rider resmi Honda

Baca baca juga ya artikel menarik lainnya..

sumber:

wikipedia.org, motogp.com, foxsports

Advertisements

No Comments






















































Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.