Beberapa hari yang lalu kedatangan tamu, unyu2 temen2 keponakan.. hehe..
Karena ada tugas sekolah dan butuh koneksi internet dan laptop yang kebetulan tersedia dirumah, rame2 para unyu ngegabruk dirumah.
Yang menarik, salah satunya membawa motor matic, yang suara mesin dan knalpot terdengar agak asing ditelinga, unfamiliar. Ternyata, setelah dilirik2, produk India mungil bernama TVS Dazz.
Yup, langsung ijin jeprat jepret sana-sini.. sambil melototin detilnya. Sang empunya yang masih belia ini, Arintyara Ramandhita, mempersilahkan saya mendokumentasikan dan mencicip sedikt saja karena hendak ke sekolah setelah tugas selesai dikerjakan.
Desain si mungil ini menawarkan perbedaan yang lumayan dibandingkan kompetitor dari pabrikan Jepang. Dari headlamp hingga buritan ada saja hal berbeda yang ditemukan.
Memang produk India ini sudah setahun lalu rilis di Indonesia, namun kesempatan untuk mencoba baru ada sekarang nih.. Dan produk ini setelah pemakaian hampir 1 tahun loh yaa..jadi bukan dalam kondisi fresh.
Secara keseluruhan tampilan ok , terlihat simple dan mungil. Dan terkesan sedikit lebih ramping dari produk tetangga.
Dilihat dari bagian depan, area headlamp memang tidak terlalu jauh dengan motor matic sekelasnya. Namun terdapat kontur yang tidak dimiliki oleh produk sebelah.
Speedometer masih menganut analog, tergolong standar untuk produk matic entry level dan cukup informatif.
Panel pada area kemudi cukup memenuhi standar minimum dan ngga ribet.
Area dek lumayan bersahabat. Tidak terlalu lega atau sempit, yah masih terbilang nyaman untuk postur remaja pemilik matic ini.
Beralih ke area jok, dengan kontur yang mungil tetap memberikan sensasi empuk , tidak kalah dengan produk matic dikelasnya.
Membuka bagian bawah jok, tampak simple. Bagasi memang tidak terlalu besar, tapi cukup lah untuk menyimpan tools , buku pelajaran, sepatu dan jas hujan didalamnya.
Desain buritan, dengan garis garis tegas dan tajam, memberikan kesan sporty tapi tetap manis mengimbangi keseluruhan desainnya yang mungil.
Beralih ke kaki kaki, suspensi depan tabung ganda,, ya standar lah, dan suspensi belakang single. Velg 14″ dibalut oleh ban IRC ukuran 90/80. Untuk pengereman roda depan dipercayakan kepada cakram dual piston, sedangkan roda belakang masih tromol.
Tentunya, fitur juga menjadi pertanyaan ketika kita membandingkan dengan matic sekelasnya. Fitur standar tentunya bisa kita temui. Namun ada beberapa yang perlu diperhatikan, karena value plus bisa kita temui dari si mungil dari TVS India ini.
Secara standar, fitur parking brake lock seperti yang tersemat di matic entry level matahari terbit juga ada di si mungil ini.
Untuk area kunci atau power key, sudah menganut magnetic unlock.
Balutan stiker yang menempel di body, tersemat beberapa bagian sudah berkelir karbon.
Desain tebeng samping yang menawan, tidak polos, malah berkesan dual layer dengan striping dan pemilihan tone yang pas mengisi bagian yang biasanya dilirik paling awal.
Terdapat bagasi di bagian dek kanan dan kiri, lumayan untuk menaruh belanjaan atau barang2 kecil seperti alat tulis, buku, atau koin2. Handphone? Silahkan saja, tapi hati hati kelupaan seperti handphone saya yang sempat terbawa pulang ketika selesai jeprat jepret pakai 2 handphone berbeda, satunya masih nyelip hehe.. untung ngga jatuh dan ketika disusul masih asik bertengger disana.
Istimewa, pada bagian sebelah kiri atas dek terdapat soket untuk charge handphone.. seperti fitue yang tersedia di mobil loh.. walah..asik bener nih..
Selain itu, ternyata si karet bundar sudah tubeless .. jarang sekali bisa ditemui pada natic entry level dikelasnya.
Mencoba menghidupkan mesin, mengejutkan untuk motor berusia nyaris setahun ini dapat distarter dengan sigap..starter elektrik nyaris tidak ada jeda sejak di tekan hingga mesin hidup. Ngga ada suara ngorok pula. Silahkan lihat sendiri videonya disini.
Raungan gas halus, namun tentunya masih dibawah kompetitor yang sudah menganut fuel injextion. Ya, si mungil masih menggunakan pengabut bahan bakar tipe karburator.
Namun sayangnya, yang menjadi salah satu kekurangannya yaitu tidak hadirnya fitur side-stand switch yang berfungsi mematikan mesin, membantu mengamankan motor dari pelintiran gas tidak disengaja ketika motor parkir dalam kondisi distandar samping.
Untuk harga OTR Jakarta Rp.9,9 jutaan saja, tergolong super fitur yang didapatkan. Memang secara brand masih kalah dibandingkan pabrikan pabrikan raksasa dari negeri matahari terbit. Namun, ada lagi yang bisa menjadi pertimbangan saat ingin meminang produk India ini. Klaim ketahanan plastik bodynya yang lebih kuat dari kebanyakan matic produk tetangga memang terbukti benar.
Silahkan cek link ini, supaya bisa menyaksikan sendiri bumped testnya. Saksikan videonya.
Last, harga yang harus diakui murah , tidak membuat TVS Dazz kuatir menyematkan fitur fitur yang ngga biasa ada di produk lain. Mungkin pasar terlalu mayoritas meyakini bahwa pabrikan Jepang unggul dibanding produk lokal atau produk China dan India. Tapi, TVS Dazz bisa anda coba , untuk matic entry level, saya bisa katakan sangat layak dipinang.
Baca artikel terkait TVS:
[display-posts tag=”TVS,tvs” posts_per_page=”15″ image_size=”thumbnail”]
Punya kendaraan yang dimodifikasi, tampil gaya namun tetap safety? Silahkan sharing via email dibawah. Salam modifikasi, salam satu aspal. Keep safe and respect !
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya
[display-posts category=”news” offset=”15″]
Contact me by:
Email: ramadhi.harimurti@gmail.com
WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.
Matik paling murah…
http://bakulkangkungjpr1.com/2015/08/21/sepeda-motor-listrik-buatan-itsseberapa-irit-perhitungannya/
Betul sekali.. Murah ga neko2, ga kuatir ga bisa posting krn batre low hehe
area panel depan kaya motor moped kebanyakan..
tampilan gixxer yang makin keren dengan skema warna baru
http://www.goozir.com/2015/08/skema-2-warna-suzuki-gixxer-keren-juga-ya.html
standar murah kang.. 9,9jeti.. hehe