Segmen Ayago Semakin Ketat, Next Satria Harus Gimana?

Otoborn – Yang namanya bikers pasti tau Satria FU 150, motor ayago underbone keluaran Suzuki ini sudah bebas berkeliaran di tanah air , tanpa tergoyahkan pasarnya oleh pabrikan kompetitor.

Bagi yang suka memantau berita perkembangan roda dua juga pasti tau bahwa AHM akhirnya menuruti permintaan konsumen loyalnya untuk meramaikan pasar motor ayam jago 150cc tersebut.

Yup, New Sonic 150R sudah beredar kini, dengan banderol “terjangkau” dan desain yang fresh menjadi penantang baru dalam perebutan konsumen di tanah air.

Setelah sempat icip icip New Sonic 150R beberapa pekan yang lalu, ada banyak input yang masuk mengenai desain hingga performa dan kenyamanan penggunaan harian . Wajar jika Satria FU milik om Triaz dan milik om Iqbal saya jadikan pembanding, karena memang kelas kedua bebek ayago terkencang tersebut yang saat ini sedang diusik tahtanya. Sehingga input New Sonic yang saya tampung bisa dijadikan pembanding dengan si Satria ini.

Bagaimana sebaiknya Suzuki berinovasi kembali melalui New Satria untuk menyikapi serangan kompetitor yang mulai menggerogoti pasarnya.

New Sonic diracik sedemikian rupa, untuk dapat menggeser tahta motor bebek tercepat di tanah air. Bukan mudah, Honda dengan cerdik meracik mesin yang bisa digunakan oleh minimal empat model dengan segmentasi berbeda sehingga beban cost lebih efisien dan belajar dari pengalaman pahit bersama CS1 sehingga seandainya ada resiko motor produksinya harus (maaf) tidak laku maka komponen mesin tetap dapat dipergunakan pada model motor lainnya saat itu juga alias tidak perlu menunggu riset produk baru. Tau sendiri khan riset ngga bisa sebentar.

Desain New Sonic sudah saya ceritakan di sini . Nah, sambil menanti brojolnya jagoan 150cc lain yakni CBR 150R facelift, R15 facelift dan MT-15 aka Xabre enaknya ceriwis ngalor ngidul. Mari beropini ringan, hanyalah sebuah opini saja dari hasil semplak singkat keduanya produk ayago beberapa waktu lalu.

Unit yang dipakai :

New Sonic : dipinjamkan kang Kobay dari AHM

Satria FU : pinjam om Triaz dan om Iqbal ‘ganteng ganteng sengsara’

DESAIN

New Sonic memiliki keunggulan di sektor desain, bukan karena desain Satria jelek, justru desain Satria ini menurut saya timeless loh, ngga ada duanya. Cuma yah itu, hadirnya New Sonic yang beraksen lebih agresif dan hadirnya belakangan membuat desain menjadi fresh.

Area headlamp dinilai futuristik dan kerobot robotan. Tidak hanya headlamp, garis garis tegas ada dari ujung depan sampai ujung buritan mampu mengelupas kulit usang model ayago yang pernah ada. Meskipun area stoplamp New Sonic banyak yang bilang tidak suka, namun over all New Sonic layak mendapat nilai plus disektor ini.

Next Satria?

Apabila Suzuki Satria 2016 kekeuh mempertahankan desain lamanya yang dipakai dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka dipastikan akan sulit bertahan dan tahta bisa berpindah dengan mudah ke New Sonic. Bosaaan…

Untungnya dari spyshoot yang beredar menunjukkan bahwa Suzuki memperhatikan sektor ini, desain Satria akan lebih agresif.

FITUR DASHBOARD

Membandingkan secara umum, jelas disini New Sonic unggul sangat telak. Dengan speedometer full digital, jelas lebih kekinian, canggih dan futuristik dibanding Satria FU. Kalo soal diminati, itu kembali ke selera.. karena saya sendiri sebenarnya masih melihat speedometer analog Satria yang mbulet mbulet dengan paduan sedikit digital itu sporty… hanya opini saya..

Next Satria ?

Sebagai produk teranyar nanti, minimal next Satria harus menerapkan speedometer dengan fitur serupa, biar ngga jadi omongan, atau bikin sales tertampar telak ketika calon konsumen membandingkan sektor ini. Bisa balik badan deh calon buyer. Nah, dari spyshoot dan desas desis desus yang beredar Satria akan memiliki speedometer lebih baik dan canggih dari New Sonic.

HEADLIGHT LED

Sebagai fitur kekinian, LED seperti wajib ada di produk keluaran terkini. Karena keunggulannya dibanding tipe bohlam, membuat fitur ini sangat diminati. Selain menghemat baterai dan diklaim lebih awet serta stabil, LED mampu sama terang dengan bohlam halogen… Sisi lainnya yaitu berkurangnya kemampuan penerangan dikala menerabas kabut, asap dan hujan – kata mang Maung. Percaya atau tidak, buktikan sendiri yak.

New Sonic dan sodara kembar beda modelnya sudah mengusung teknologi di sektor headlight. Bahkan All New CB150R sudah Full LED. Satria masih mengusung bohlam. So jelas, pendatang baru itu lebih unggul di sektor ini.

Next Satria ?

Harus dong, kalo ngga mau full LED, minimal headlight saja sudah LED. Nanti sales mau ngeles gimana kalo dicecer calon buyer? Hehe..

Kasak kusuknya next Satria akan menggunakan fitur tersebut. Ya kita lihat nanti ya.

SUSPENSI

Sebagai motor anyar, suspensi New Sonic memang empuk seempuk empuknya motor anyar. Bahkan Satria yang saya test suspensi juga empuk, hanya sedikit saja kalah empuk sama si penantang baru. Itu dijoki saya yang berbodi mungil dan ringan loh. Peran suspensi berasa ketika harus melibas jalan bergelombang dan rusak atau melibas speed trap. Dan ketika hard braking, suspensi depan berpengaruh pada handling dan kenyamanan, mempengaruhi pegel ngga pegel lengan ketika harus memaksakan kendaraan berhenti keras dari kecepatan sedang hingga nol kilometer.

Disini New Sonic saya unggulkan, namun melihat faktor usia yang sudah 2-3 tahun wara wiri di jalan raya saya salut dengan Satria. Kalo saya unggulkan Satria di sektor ini, bisa geger dunia persilatan… hehehe…

Next Satria ?

Ngga wajib pakai suspensi model upside down, karena untuk mempertahankan tahta juga perlu bersaing di harga jual. Pasang shock usd mau dibanderol berapa? Toh.. kompetitor masih pake shock teleskopik cungkring kok.

Mau lebih baik, buat peredam kejut baik depan maupun belakang lebih lembut namun tetap bisa diandalkan ketika berakselerasi atau cornering. Lebih bagus lagi kalo diameter tabung diperbesar. Bikin ngiler deh…

JOK

Yang ini juga harus masuk perbandingan. Karena untuk rider (maaf) berbokong tanpa daging seperti saya ini jelas masalah penting. Busa New Sonic memang anyar. Namun yang saya rasakan dibanding 2 Satria yang saya test malah lebih nyaman dan empuk. Bahkan Satria om Iqbal yang sudah dipapas masih lebih nyaman dibawa muter muter keliling Depok – Mekarsari – Cibubur – Cijantung – Kp Rambutan, melibas medan jalan bervariasi. Satria unggul di sektor ini.

Next Satria ?

Satria hanya perlu mempertahankan ini, atau justru memberikan lebih baik. Dari spyshoot, tampak desain jok lebih berkontur, semoga saja empuk jadi kelemahan ayago disisi kenyamanan bisa dikurangi di sektor ini. (maaf) Bokong tertolong. Namun bagaimana pun konsumen sudah tau resikonya dan memang bukan kenyamanan yang dicari.

BRAKING

Ayago anyar dari Honda memiliki pengereman yang baik. Memang baik roda belakang maupun depan menggunakan disc braking system sama sama single piston, berbeda dengan kebanyakan produk motor sekelasnya yang menggunakan dua piston untuk area depan dan satu piston di area belakang. Namun hal itu ternyata ngga membuat New Sonic kalah tangguh di sektor braking.

Terus terang, baik Satria milik om Triaz maupun om Iqbal keduanya lebih terasa empuk, meskipun disandingkan dengan New Sonic sama sama pakem ya.. Empuk itu memberikan nilai plus dan bikin lebih pede bermain rem ketika menikmati ~~bonceng pacar~~ berakselerasi.

Next Satria ?

Sektor yang memang menjadi andalan utama untuk menyeimbangi kemampuan ngacirnya ini sudah jempolan, next Satria perlu mempertahankan keunggulan ini. Dan keluhan pemilik Satria mengenai rem berdecit alias berisik ketika kampas mulai habis mungkin perlu dicari solusinya. Milik kompetitor tidak berisik, meskipun harus mengorbankan keawetan discnya yang mudah terkikis bila telat ganti kampas rem.

HANDLING

Di sektor handling, baik New Sonic maupun Satria sama sama bikin pegel. Keduanya menggunakan stang jepit dengan sudut lumayan sempit, untuk mengejar aerodinamika ketika digeber di kecepatan tinggi. Namun, saya yang berpostur miniatur ini merasa lebih asik berzig zag dengan stang si New Sonic.

Bahkan pada kecepatan sedang ke atas, ayago Honda ini mampu pamer kelincahan handlingnya, dan Satria yang fokus pada speed underbone seperti banteng ngamuk kalo ngacir ngga mau diajak ngobrol..eh, maksudnya lebih sulit diajak belok dibanding New Sonic. Ngga percaya, buktikan sendiri.

Posisi riding sama pegel, stang dan footpeg sama bergetar, sama racy dan sama sporty… namun lebih cepat pegel dan lelah riding diatas Satria om Iqbal, dimana pada jarak tempuh 15 km saja tangan saya sudah kesemutan… seperti fitur vibra di hape touchscreen yang ketinggalan di telapak tangan…efeknya sampe 15 menitan baru hilang hehe..

Satria om Triaz, kang Kobay pun geleng geleng

Mungkin saja salah satu penyebabnya yaitu absennya bandul standar yang biasanya nangkring di ujung stang, dilepas sama yang empunya.

Next Satria ?

Kalo mau lebih baik dari kompetitor baik dari sisi handling maupun kenyamanan menggenggam stang dan menapak footpeg, fitur engine mount link wajib ada. Karena New Sonic belum menggunakan fitur tersebut. Meskipun getaran di New Sonic lebih minim, sepertinya Suzuki bisa mencari perhatian melalui fitur ini.

FUEL SYSTEM

Unit Satria pinjaman masih mengusung pengabut bbm karburator. Memang untuk ngacir ngga diragukan lagi nikmatnya tarikan di putaran atas. Namun, karena injeksi sudah identik dengan irit, efisien serta modern, maka New Sonic unggul untuk ini. Dewasa ini mindset konsumen tidak hanya mencari kecepatan dan memenuhi gaya saja, irit dompet juga menjadi pertimbangkan. Kalo sebentar sebentar motor haus minta jajan, trus gimana bisa ngumpulin buat ~~traktir cabe cabean~~ bayar cicilan dong? Ehehehe…

Next Satria ?

Suzuki akhirnya merasa perlu menerapkan injeksi pada Satria, setidaknya itu kata bocoran yang beredar di kalangan blogger. Jadi, kalo mau lebih dipertimbangkan untuk diboyong, next Satria harus membuktikan kebenaran bocoran tersebut ketika rilis nanti. kalau tidak terbukti, siap siap banyak yang kecewa.

PERFORMA MESIN

Yang ini semua tau, inilah bebek ayago 150cc terkencang seantero negeri. Dan katanya sedunia..!

Tapi, New Sonic yang kini mengusung kelas mesin berkubikasi sama dan bahkan banyak keunggulan di putaran bawahnya (DOHC Near-square 148,6cc 6-speed) membuat teknologi mesin Satria terasa tua dan kurang bertaji. Meskipun di gelaran balap lokal masih kelihatan tangguh, namun sepertinya itu hanya masalah waktu dan jam terbang saja hingga mesin new Sonic tersebut mampu dikuasai maksimal oleh mekanik mekanik balap kita, karena mesin ini benar benar anyar dan belum pernah ada data riset sebelumnya. Berbeda dengan Satria yang sudah di oprek abis selama 10 tahun terakhir.

Next Satria ?

Gelar terkencang untuk kubikasi yang sama sepertinya terlalu berat untuk dipertahankan. Sehingga, untuk menyiasatinya Suzuki memilih membekali new Satria dengan kubikasi lebih besar dibanding kompetitor. Konon katanya 155 atau 160cc ?

mesin padat powerfull namun perlu pembaharuan

Teknologi pendingin oli yang digunakan pada Satria sepertinya sudah tidak cukup sakti , solusi pendingin mesin dengan liquid coolant atau air radiator perlu dipertimbangkan.

Oh iya, satu yang menjadi perhatian saya, rantai New Sonic cenderung sepi alias tidak berisik, berbeda dengan Satria series yang khas dengan klotak klotak kalo menghajar jalan bergelombang, speed trap atau lubang ~~ber~~ di jalan. Ini fitur plus yang bisa diterapkan di ayago teranyar Suzuki kelak. Bukan mengikuti, tapi inilah teknologi dan kalo lebih baik kenapa tidak kan?

Mungkin ini hanyalah sekedar opini kecil dari saya. Namun sebagai pabrikan besar dan terutama memiliki rekam sejarah yang tidak sembarangan di pasar tanah air, sudah semestinya Suzuki mampu mendengarkan sekecil apapun opini dan komentar masyarakat tentang produk mereka. Karena, masyarakat pula lah yang akan menentukan pilihan, apakah produk Suzuki worth it to buy.