SATUIndonesia Awards 2016
Otoborn – Di momen hari Sumpah Pemuda ini ternyata banyak juga pahlawan muda yang berjasa di daerah pelosok yang terlewat dari pantauan kita yang hidup di kota besar terutama ibukota dan di negara yang semakin modern dengan segala permasalahannya ini. SATUIndonesia Awards berhasil menemukan para pemuda bangsa yang berdedikasi ini untuk yang kesekian kalinya.
Pencarian Mutiara Yang Terpendam
Dewan juri dari program tahunan PT. Astra International Tbk Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia atau SATUIndonesia Awards 2016 yakni Prof. Emil Salim, Prof. Nila Farid Moeloek, Prof. Fasli Jalal, Tri Mumpuni dan Dr. Onno Purbo pun diajak berfikir keras untuk menentukan 7 pemenang dan menentukan salah satu sebagai favorit dari sebanyak 2.341 peserta yang telah mendaftar.
Baca : ASTRA Anugerahi Penghargaan kepada 7 Mutiara Penerang Bangsa
Para pemuda yang telah bekerja secara nyata dalam lima bidang yang dinilai Astra dan sejalan dengan kontribusi sosial yang dilaksanakan Astra, yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, Kesehatan dan Teknologi, baik kategori perorangan dan kelompok, siapa dan apa saja karya mereka?
Tonton:
7 Mutiara Bangsa
Mereka adalah Zainul Arifin (27 tahun) yang berkarya di bidang Pendidikan di Lumajang, Jawa Timur, menggagas sebuah program untuk dapat menumbuhkan usaha ekonomi baru dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat sekitar sejak 10 november 2007 silam. Muhammad Aripin (29 tahun) dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Akhmad Sobirin (29 tahun) dari Banyumas, Jawa Tengah.
Keduanya sosok pemuda yang menjadi inspirasi di bidang Kewirausahaan. Aripin mendirikan Yayasan Rumah Kreatif untuk mewadahi kegiatan yang meliputi usaha di bidang teknik, kerajinan tangan dan seni budaya dan salah satunya dengan mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis bersama anak jalanan, anak anak korban narkoba dan anak anak putus sekolah. Sedangkan Akhmad memelopori dan mengajak masyarakat memproduksi gula semut Banyumas dan membawa sebanyak 102 petani makin sejahtera sebagai anggota Koperasi Usaha Bersama (KUBE) yang didirikannya tahun 2012 silam.
Di bidang lingkungan ada Ridwan Nojeng (32 tahun) dari Jeneponto, Sulawesi Selatan, merintis produksi pupuk organik dari kotoran sapi hingga Desa Tompobulu menjelma menjadi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia sejak 2011.
Lalu Yoga Andika (27 tahun) pemuda Pasuruan, Jawa Timur yang menjadi pencerah di bidang Kesehatan dengan mendirikan Posyandu Remaja yang menjangkau enam desa dengan delapan pos untuk kegiatan Posyandu yang peduli terhadap edukasi pernikahan dini, bahaya seks pranikah, efek negatif miras dan nikotin, budaya hidup sehat serta upaya menjaga kebersihan lingkungan.
Baca juga:
Dengan sarana yang terbilang minim, seorang pemuda Garut, Jawa Barat, Dewis Akbar (34) mampu memberikan sumbangsih besar di bidang Pendidikan dengan lab Komputer Mini menggunakan Raspberry Pi untuk sekolah di daerah asalnya.
Selain itu, untuk Kategori Kelompok penghargaan diberikan kepada Pelopor Rumoh Tiram Kampung Tibang yang sangat membantu masyarakat kampung Tibang Banda Aceh, yakni Yayasan Pendidikan Kemaritiman Indonesia. Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Ihsan Rusydi, S.ST, M.P bersama 10 mahasiswanya mengembangkan cara efektif agar petani tiram tidak lagi harus berendam di bawah terik matahari atau menginjak dan memegang tajamnya koloni tiram ketika beternak seperti ketika dilakukan secara konvensional.
Bersiap Pencarian Mutiara Berikutnya
Dalam dua bulan kedepan, penjurian akan kembali dimulai untuk SATUIndonesia Awards 2017 dan diharapkan kembali ditemukan pahlawan baru yang telah bekerja secara nyata sebagai Mutiara Bangsa.
———–
Keep Respect and Safety !
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya
[display-posts category=”News”,”honda” posts_per_page=”15″ image_size=”thumbnail”]
.
.
.
.
.
Contact me by:
Email: ramadhi.harimurti[at]gmail.com
WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.
1 Comment