O to Born ~ Masbray, akhirnya kritikan dari penggemar bebek ber-roda dua di tanah air mengenai desain sepeda motor Honda yang satu ini mendapatkan respon nyata dari PT. Astra Honda Motor (AHM). Eh tunggu dulu, kritikan yang mana? Masih ingat kan sewaktu baru dirilis di Indonesia beberapa tahun lalu Honda New Supra GTR150 dibilang ‘kurang agresif’ atau ‘kurang sporty’, dengan pembandingnya yaitu bebek sport kelahiran planet biru pabrikan sebelah? Kala dirilis, bebek yang di negeri tetangga diagungkan sebagai bebek sport ini justru dikuatkan imejnya sebagai bebek petualang alias bebek adventure. Hmmm… Dengan front fork yang panjang, memang bisa aja masuk ke dalam kategori tersebut. Penggunaan nama GTR semakin menegaskan bahwa bebek ini di Indonesia untuk blusukan. Sayangnya, untuk keperluan seperti itu fiturnya nanggung, belum dibekali dengan karet roda dual purpose, jika memang tujuannya demikian.
Ternyata kebanyakan kritikan yang mencuat justru menyayangkan kenapa mesin tangguhnya tidak sekalian dimaksimalkan dengan penggunaan nama yang lebih masuk dengan imej bebek sport di Indonesia, termasuk kelasnya yaitu bebek sport seperti yang sudah diisi oleh pabrikan tetangga. Seolah Honda tidak pede membenturkan keduanya, kala itu. Rekan komunitas yang sempat diajak ngobrol sempet curhat, seandainya AHM memberikan bebek ini kesempatan untuk menjadi penerus Honda Blade series atau Honda Revo 1st gen, juga desain dan peruntukannya tidak dipakem sebagai GTR alias grand touring tadi, reaksi penyambutannya bisa berbeda. Lebih masuk katanya.
Sisi desain, dimirip miripin sama Revo 1st gen, emang mirip katanya. Dan kritikan lain dari sisi desain selain speedometer yang mundur dari tipe full digital yang diusung oleh Honda CS1, (motor ini sempat digadang gadang sebagai the next CS1) yakni area buritan yang tampil malu malu. Terlalu biasa katanya. Dimana bebek sport yang dibilang keren kala itu tampilan mestinya mirip kepunyaan sebelah dengan desain tidak seperti (stoplamp Supra GTR150) itu dan sein model terpisah, juga rear fender menggantung.
Evolusi Malu Malu Honda Supra GTR150
Nah, jelang akhir periode dimana bebek bermesin Honda CBR 150R ini akan mendapatkan major facelift, akhirnya AHM merilis update yang sudah disisipi oleh ‘area kritikan yang diperbaiki’. Diantaranya, full digital panelmeter atau speedometer full digital yang juga sedikit mengubah desain headcover, bentuk stoplamp lebih sporty yang dipisahkan dengan sein yang terpasang pada rear fender model menggantung.
Juga yang paling greget yakni tidak lagi mengagungkan kategori Grand Touring, melainkan sebagai bebek sport. O ya?
Ya… Bahkan dalam rilis resminya AHM menyebutkan versi facelift terbaru model 2020 yang dirilis tahun 2019 ini hadir dengan sensasi Street Sport. Wah… Mulai berani head to head di kelas yang sama dengan kompetitor. Nah gitu dong hehe. Lagian juga, kalo dipikir pikir lagi sebenernya konsep desain dari Honda CS1 dulu itu lebih klop dengan GTR deh, malah lebih modern. Para ownernya kini pun banyak menampilkan modifikasi ke arah cross, offroad atau supermoto loh, meskipun ada juga yang merombaknya menjadi sport batangan. Mungkin (mungkiinn…) jika dahulu Honda CS1 dirilis sebagai klan Adventure akan beda nasibnya, akan jauh dari cap ‘motor banci’… saya pinjam istilah ini dari kritikan netizen dahulu kala hehehe.
Fitur Lain Honda New Supra GTR150
Fitur lainnya masih tetap mempertahankan efisiensi daya listrik dengan penggunaan LED pada headlight, dimana tetap menghadirkan model dual layer reflector.
Mesin belum ada lawan di kelasnya saat ini, seperti disebutkan sebelumnya, New Honda Supra GTR150 mengusung mesin 150cc yang sama dengan Honda CBR 150R yaitu DOHC 4-valve didukung transmisi 6 kecepatan. Diklaim memiliki tenaga yang berlimpah hingga 12,0 kW (16,3 PS)/9.000 rpm sehingga menghasilkan performa terbaik di kelasnya. Untuk mendukung pengendara pecinta kecepatan dan kelincahan di jalan, New Honda Supra GTR150 memiliki akselerasi yang responsif yakni 10,7 detik untuk jarak tempuh 0-200m dengan kecepatan maksimum hingga mencapai 122 km/jam.
Riding position pun tidak berbeda karena dibekali oleh sasis atau Twin Tube Frame sama dengan ergonomi persis model sebelumnya. Kenyamanan berkendara dicari cari dengan posisi berkendara yang tegak (Upright Riding Position). Dimodali dengan ban tubeless depan (90/80) dan belakang (120/70) berukuran besar, serta penyematan rem cakram depan dan belakang menambah rasa pede, untuk kenyamanan serta keamanan saat dipacu melesat jalanan.
Mengenai produk model sebelumnya yang sama persis di negeri tetangga, dimana di Vietnam si Supra GTR150 memiliki nama Honda Winner yang disana saat ini sudah major facelift menjadi Winner X dengan penampilan total berbeda dengan yang sebelumnya… Lantas di Indonesia kelak (jika iya akan masuk) apakah tetap menjadi penerus Supra GTR150 ini? Imho sih, secara desain sih Honda Winner X lebih masuk ke Blade series yaa… Ah tapi terserah AHM sih.
Harga New Supra GTR150 2019
New Honda Supra GTR150 terbaru ini hadir dengan 4 varian pilihan warna, pada tipe Exclusive yakni Matte Red dan Matte Silver dipasarkan dengan harga OTR (On The Road) DKI Jakarta Rp. 23.685.000,- . Sementara untuk tipe Sporty, pilihan warna Spartan Red dan Gun Black dipasarkan dengan harga OTR DKI Jakarta Rp. 23.435.000,- . Nah, silahkan dibeli jika kamu memang suka, bully itu cuma nambah dosa bray.