O to Born ~ Masbray, sebelumnya udah diceritain ketika riding ‘sendirian’ naik skutik anyar dari Suzuki terasa gesitnya, asik dan lincah. Ceritanya ada disini Daily Review Suzuki Nex II Story : Skutik Biasa ! Apanya Yang Ngga Biasa?. Tentu aja perlu juga dicoba gimana kalo si Musashi Kid diajak riding ala non-jomblo jomblo celub, makanya kali ini tema-nya Suzuki Nex II Story (2): Riding Tandeman alias Boncengan? Hmmm…
Pertanyaan sederhana karena pasti rasanya akan berbeda baik di sisi rider maupun boncenger, gimana rasanya jadi ridernya dan gimana rasanya jadi boncengernya?
Geber Suzuki Nex II Sambil Bawa Penumpang ?
Yang ini cerita dari sisi rider yaa… Setelah lama asik riding sendirian mencari mangsa buat diboncengin, akhirnya dapet juga. Ada 3 skenario bernoncengan, dengan 4 orang yang sempet nemplok asoy di jok belakang si Musashi Kid ini, mewakili 3 generasi berbeda yakni putri putriku mewakili peran anak SD usia 6 dan 8 th, si kakak manis sebut aja namanya Muti yang caemnya minta ngalahin Nissa Sabyan (cieehhh….) mewakili remaja SMA usia 18 th dan istriku mewakili peran seorang Ibu rumah tangga. Usianya ngga usah disebut, berabe nanti haha
Pertama, ketika riding berboncengan dengan istri mewakili satu orang penumpang dewasa, dan dengan kakak mewakili satu anak remaja SMA, Suzuki Nex II terasa oke aja. Sedikit lebih berat karena memang ada penambahan bobot di belakang, tapi ngga ngaruh banyak ke handling. Oiya, kedua boncenger masing masing punya bobot mulai 45-52 kg. Tapi, ternyata Nex II ngga kehilangan kelincahannya, tetap asik dipakai selap selip di kemacetan, asalkan boncenger anteng Suzuki Nex II tetap mudah handlingnya.
Pada kesempatan berikutnya, Nex II dipaksa membonceng seorang dewasa dan 2 anak yang duduk di depan dan di tengah antara rider dan boncenger dewasa, ceritanya mewakili kesibukan umumnya keluarga kecil sehari hari dengan skutik mungil ini. Tetap asik, ngga ngeribetin, penumpang anak yang didepan dapat tempat duduk di ujung jok depan, beruntung karena begitu slim nya otoborn sehingga memungkinkan itu terjadi. Hehehe. Sepertinya, faktor handling yang tetap asik ini, juga karena dek tengah tetap memberikan keleluasaan untuk kaki berpijak, jadi ngga ada keraguan. Tapi, karena posisi duduk rider ngga ada pilihan alias harus stay dan ngga bisa aktif seperti rider motogp yang geser sana sini maju mundur (jiahh…emangnya lagi balapan), ketika menempuh jarak yang lumayan pada bagian *maaf pantat terasa agak hangat cenderung panas, sama sih seperti naik skutik lainnya di kelasnya. Perlu sedikit sentuhan modifikasi nih, mungkin mengganti kulit dan busa jok depan diempukin lagi biar lebih joss nyamannya.
Mosok sieh ??
Untuk mencari kesamaan dan perbedaan impresi, untuk berboncengan ini otoborn juga pinjem impresi rider lain, yakni Muti sebelumnya dicoba riding sendirian sekitar 2 km untuk membiasakan dan merasakan perbedaannya dengan ketika nanti berboncengan sejauh 2 km juga. Dan hasilnya, untuk riding sendirian merasa nyaman dan impresinya untuk riding berboncengan sebagai ridernya sama seperti yang dirasakan otoborn, namun baginya bukan masalah besar.
Tanggapan Boncenger Gimana?
Yang pertama, input dari anak SD yang manis manis manja. Ditanya, enak mana diboncengin (dibelakang) naik Nex II atau si Bolang (CS1) yang joknya udah dimodifikasi lebih tebal? Jawabannya: “Enakan Nex II, (apalagi) kan motornya lucu juga kaya kunang kunang.” Jawaban anak SD loh ya…Alesan lainnya, katanya pas kena gajlugan (polisi tidur, speedtrap atau jalan berlubang) ngga sakit. Hmmm… Polos bener jawabannya yak. Gawat ini kalo suka hahaha
Berikutnya, giliran Muti yang jadi korban diboncengin. Katanya, “Diboncengin naik Nex II itu asiknya ngga pegel gitu pinggangnya, pantat ngga capek… eh bisa whatsapp-an juga sambil hape dicas jadi batre (hape) pas turun (dari motor) penuh lagi.” Sempet juga diajak manuver, agak kencang melibas poldur, katanya biasa aja, malah dirasa lebih empuk (joknya) duduknya lebih nyaman dibanding skutik yang biasa dipakainya. Hmm… Masa sih?
O iya, Nex II ini varian Fancy Dynamic dengan fitur Socket USB atau power outlet yang tinggal dicolok kabelnya aja tanpa adaptor lagi. Selama diboncengin, gaya duduk boncengan ala ‘pacaran ngambeg’, atau ‘bonceng ojek’, alias ada space di tengah antara rider dengan boncenger, karena sambil WA an tadi juga. Mau nempel kedepan ya malu malu. Artinya, dengan posisi duduk seperti itu aja masih bisa dibilang nyaman.
Yang terakhir, istriku mewakili ibu rumah tangga yang kesehariannya ribet, misal minta dianter belanja atau nemenin anter jemput anak ke sekolah. Ketika bonceng sendirian, ditanya soal impresinya duduk di belakang. “Ini enak, joknya juga empuk, pas dibonceng berdua sama Muti agak ngebut pegangan behel belakang masih enak” katanya. “Ini juga posisi kaki ngga pegel, pas lah yah.”
Jadi penasaran pengen dibonceng, diminta gantian eh ngga mau, udah pewe katanya. Mau ngeboncengin kalo Nex II jadi milik haha repooot. Btw, beberapa kali istri bawa barang belanjaan kanan kiri sampe ngga sempat pegangan. Kalo lagi ada anak duduk di tengah juga ngga merubah banyak soal kenyamanannya, tetep oke aja katanya. Nah, katanya lagi yang paling enak kalo boncengan cuma berduaan, tapi fungsi behel belakang jadi mubazir soalnya keasyikan peluk ridernya hahaha. Sama sama enak itu sih…
Yaa gitu deh, asli ngga dibuat buat nih. Skutik termurah dikelasnya, 14 Jutaan OTR Jakarta, ternyata begini rasanya. Kalo penasaran boleh dicoba sendiri gimana rasanya berboncengan naik Suzuki Nex II. Okeys… Berikutnya diceritain yaks Nex II ketika diajak bawa barang sampe penuhh penuhh luber, depan belakang full. Baca disini Suzuki Nex II Story (3): Dibawa Ngangkut Barang Banyak Rasanya Nganu Bray . Simak terus masbray Suzuki Nex II Story series.
———–
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga informasinya bermanfaat
Jangan lupa mampir juga ke channel YouTube OTOBORN yaa… intip juga instagram fanspage twitter
~ Keep Respect n Safety!
Regards,
email (official): otoborn@gmail.com
fanspage: @otobornblog
twitter: @otoborn
instagram: otoborn
video channel: otoborn