Otoborn – Nambah wawasan baru lagi nih bray, kali ini mengenai teknik pemeriksaan kedokteran yang menggunakan teknologi nuklir. Dalam hal ini namanya Pemeriksaan Renogram, Isotop Nuklir Untuk Deteksi Gangguan Fungsi Ginjal.
Pemeriksaan renogram dilakukan dengan menyuntikkan (injeksi) isotop nuklir radio farmaka ke dalam pembuluh darah, sehingga didistribusikan melalui darah menuju ginjal. Setelahnya dilakukan penyusuran nuklir untuk melihat gangguan pada ginjal yang mungkin tidak terdeteksi oleh prosedur diagnostik lain.
Yak, bener ngga salah baca… emang isotop nuklir yang dimanfaatkan dalam pemeriksaan medis untuk gangguan fungsi ginjal ini. Renogram juga bisa digunakan untuk mencitrakan otot jantung, otak, fungsi ginjal, tulang, paru, kelenjar getah bening, fungsi hati dan tumor endokrin.
Simak: Waspadai SIM SWAP, Penipuan Mengatasnamakan Operator Seluler Dan Bank !
Meskipun kesannya serem, renogram ini menjadi pilihan yang aman dan terjangkau untuk mendeteksi gangguan ginjal manusia. Beda dengan usg atau scan yang lebih untuk melihat apakah ada pengkristalan atau melihat keberadaan batu ginjal, renogram mendeteksi apakah ginjal bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca juga: Laporkan Kasus Penipuan SMS Atau Transaksi Online Ke Polri Cyber Crime
Emang waktu pertama denger penjelasan dari obrolan di grup lebih mirip bercandaan aja, karena ketidak fahaman ini terhadap dunia medis. Ternyata setelah berkepo ria, beneran Pemeriksaan Renogram menggunakan Isotop Nuklir Untuk Deteksi Gangguan Fungsi Ginjal. Pemeriksaan renogram dibutuhkan jika ada kecurigaan ginjal pasien mengalami gangguan atau tekanan darah tinggi (hipertensi) berkelanjutan. Pemeriksaan renogram juga dilakukan pada masa akan transplantasi ginjal untuk menentukan mana ginjal yang berfungsi lebih baik.
Ngga perlu persiapan khusus sebelum menjalani pemeriksaan renogram. Biasanya pemeriksaan renogram berlangsung sekitar 25 – 30 menit, pasien hanya perlu duduk atau tiduran di alat bernama renograf. Operator akan memberikan injeksi atau menyuntikkan radioisotope ( hipuran radio iodium I-131) dalam dosis kecil. Setelahnya hasil laporan kondisi ginjal bisa dilihat melalui diagram ukur. Namun tindakan terhadap pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal baru bisa dilakukan pada 3-4 hari setelah pemeriksaan renogram.
Meskipun tubuh pasien disuntikkan isotop nuklir, efek samping negatif sangat jarang terjadi, kontrolnya dengan perencanaan dan pemberian dosis yang tepat. Risiko efek samping yang mungkin terjadi diantaranya adalah rasa gatal, demam dan mual.
Namun yang perlu juga diperhatikan, bagaimanapun juga tubuh pasien mengandung unsur yang bisa berbahaya. Nuklir bray! Disarankan pasien banyak inum air setelah selesai pemeriksaan renogram untuk membersihkan sisa injeksi tadi. Dan 25 menit pertama setelah pemeriksaan renogram, sekitar 75 persen bahan radioaktif dikeluarkan melalui urine. 25 persen sisanya dikeluarkan ketika pipis kedua dan atau ketiga kalinya. Nah, kalo hobinya pipis sembarangan ini loh, bisa bisa paparan radiasi nuklir jadi kemana mana. Makanya toilet itu wajib dan ngga bisa ditawar pake pohon atau sungai bray buat pasien yang baru menjalankan pemeriksaan renogram ini.
Selain diklaim aman, Pemeriksaan Renogram menggunakan Isotop Nuklir Untuk Deteksi Gangguan Fungsi Ginjal ini juga lebih terjangkau jika dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan gamma camera sekitar 1 jutaan atau bahkan petscan yang mencapai 8 jutaan rupiah. Hanya sekitar 600 ribuan aja bisa menjalani Pemeriksaan Renogram menggunakan Isotop Nuklir Untuk Deteksi Gangguan Fungsi Ginjal.
Karena teknologi yang digunakan ngga sembarangan, kontrolnya juga ngga sembarangan bray. Rumah sakit yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan seperti izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir, tenaga operator berlisensi atau dokter spesialis kedokteran nuklir serta pengendalian kualitas renogram setiap alat akan digunakan untuk menjaga kualitas dan keamanan pemeriksaan renogram.
Ngurus perijinannya ribet super, makanya belum banyak rumah sakit yang memiliki Instalasi Kesehatan Nuklir di indonesia. Beberapa yang terdata udah aktif melayani pemeriksaan renogram yaitu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Harapan Kita (Jakarta), RS Pusat Pertamina (Jakarta), RSPAD Gatot Soebroto (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Gading Pluit (Jakarta), RS Hasan Sadikin (Bandung), RSdr Sutomo (Surabaya), RS M Djamil (Padang) dan RS Marta Fiesta (Medan). Bokap sih di RS Antam Medika Pulogadung yang baru berdiri beberapa tahun lalu.
Kalo di film atau komik superhero, dimasukin isotop nuklir gini bisa jadi mutant atau superhero yak… Yang pasti selama beberapa hari di dalam tubuh ada nuklirnya bray… Ada yang mau atau udahan pemeriksaan renogram? Siapa tau jadi bisa superhero! Wuuuissshhhh!!!
Berhubung bokap yang menjalani pemeriksaan, akhirnya otoborn punya bokap superhero!!! Jeng jeng!!!
———–
Keep Respect and Safety when Riding !
Contact me by:
Email: ramadhi.harimurti[at]gmail.com
otoborn[at]gmail.com
WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84
Facebook page: otobornblog
Instagram: otoborn
Twitter: @otoborn
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya
[display-posts category=”health”,”news” posts_per_page=”15″]
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.
3ydwnp
0n6jzu
4r9jtp
op3s39
s7ejld
0bxbo7
vhbin4
zymogp