Otoborn – Anda penyuka roda dua, pasti tau Bajaj dengan Pulsar series produk andalannya di tanah air yang sempat ikut berebut pasar dengan pabrikan asal besar asal Jepang beberapa tahun silam.
Yup, melalui PT. Bajaj Auto Indonesia, Pulsar series berhasil merecoki penjualan motor sport di tanah air. Bahkan komunitas pulsar sangat besar, pada masanya lebih banyak kita temui pulsar series di jalan raya dibandingkan sport merk lain.
Akhir tahun 2012 lalu disaat para pecinta pulsar menantikan kedatangan jagoan baru dari Pulsar 200NS yang memiliki design diluar kebiasaan ke tanah air, Bajaj malah memutuskan menarik diri dari Indonesia. Desain fresh agresif dan berotot serta konsep motor penjelajah kota yang ditawarkan membuat penggemarnya menelan ludah, ketika berhadapan dengan fakta tersebut. Sejatinya, motor tersebut tampak layak wara wiri di ibukata Jakarta yang kala itu disibukkan oleh banjir, karena memang diklaim mampu menerobos banjir hingga tinggi air menutupi mesin sekalipun.
Kekhawatiran dari pemilik produk Bajaj akan kelangkaan sparepart kini menjadi nyata. Jumlah dealer Bajaj yang tinggal secuil, memaksa para owner kreatif, melakukan subtitusi dengan part produk lain, dan bengkel pinggir jalan alias bukan beres menjadi opsi wajib.
Kita tahu, Pulsar 200NS tetap hadir di tanah air dan tampak wara wiri di jalanan ibukota. Meskipun tidak seramai pulsar terdahulu. Bajaj Auto Limited menggandeng brand premium untuk memasukkan Pulsar 200NS. Kawasaki yang kuat menguasai kelas sport premium dengan Ninja series menghadirkan Baja Pulsar 200NS dengan harga 23 jutaan.
Apakah dengan demikian kekhawatiran akan parts pulsar series hilang? Tidak juga. Seperti kata om Abdul Rozak, bule ramah owner Kawasaki Pulsar 200NS yang saya temui di salah satu bengkel pinggir jalan di Jalan Raya Bogor beberapa waktu lalu.
Heran? Sah sah saja loh, karena mau servis dimana untuk si 200NS ini adalah pilihan.
Karena diimport oleh Kawasaki, memang benar 200NS mendapatkan pelayanan penuh oleh beres Kawasaki. Lebih beruntung dari pulsar series yang sebelumnya hadir melalui PT. BAI . Meskipun sama sama pulsar, Kawasaki hanya menerima 200NS di bengkel resminya, tidak pulsar atau produk bajaj yang lain.
Nah, lantas , kenapa om Rozak tidak servis di bengkel resmi? Tidak ada alasan khusus. Terkadang, masalah waktu hanyalah satu satunya alasan simple yang kuat, sehingga bengkel pinggiran menjadi pilihan. Menurutnya, untuk tune up ringan sekedar membersihkan komponen karburator, filter udara, lebih hemat waktu dibanding harus mengantri lama di bengkel resmi. Karena itu om Rozak bela belain meluncur dari tempat tinggalnya di Margonda Depok ke bengkel Dunia Motor di daerah Hek Kramatjati.
Selama tandem dengan Kawasaki Pulsar 200NS ini, tidak banyak masalah yang ditemuinya. Om Rozak hanya menyayangkan masalah ketersediaan sparepart pulsar series di tanah air yang tidak mudah dan cenderung susah didapat. Beruntung melalui eBay om Rozak dengan mudah mendapatkan part yang dicarinya, hanya perlu menunggu 1-2 hari saja part pesanannya datang.
Masalah terberat yang dialami hanya ketika mesin sempat overheat, sehingga terpaksa mati untuk mendinginkan dahulu sebelum bisa diajak jalan jalan lagi. Loh kok overheat ? Bukannya sudah ada fitur Liquid Cooler ? Nampaknya ini karena efek menutup area mesin dengan side cover variasi, sehingga ketika menempuh jarak jauh apalagi ditengah kemacetan Jakarta kurangnya sirkulasi udara membuat panas mesin tidak terbuang cepat, tertahan oleh side cover yang awalnya bertujuan melindungi kaki ketika menjejal diatas tanah. Pulsar 200NS ini memang memaksa rider menjinjit, karena dimensi panjang x lebar x tinggi yaitu 1,965 mm x 810 mm x 1,055 mm dan jarak ke tanah mencapai 805 mm. Pulsar 200NS ini bertambah tinggi karena aplikasi ban sedikit lebih besar dari ukuran standarnya yang sebelumnya ban depan 100/80-17m/c dan ban belakang 130/70-17m/c. Ukuran ban sekarang saya lupa memastikan.
Oleh karena itu, om Rozak memodifikasi sendiri tunggangannya, dengan memasang fan dan saklar manual di stang. Ketika suara kipas mati, maka saklar akan dihidupkan manual agar kipas kembali berputar. Modifikasi ini dilakukan sendiri. Good job, om !
MODIFIKASI
Melirik tunggangannya om Rozak, tampak modifikasi ringan dan fungsional membalut si Pulsar 200NS. Tidak ada modifikasi mesin, hanya modifikasi fungsional saja dan sedikit mempercantik si kekar ini.
Side cover terpasang di sisi kanan dan kiri, guna melindungi area kaki dari panas mesin. Lengkap dengan guard untuk menopang bodi sewaktu waktu terpaksa terjatuh ke samping. Dan ternyata modifikasi ini tidak menyulitkan mekanik bengkel ketika hendak tune up standar. Cukup membuka jok motor dan tanki, mekanik leluasa membersihkan filter , karburator serta komponen lain yang tersimpan dibawah jok dan tanki. Tanpa membuka side cover!
Footstep standar diganti dengan produk aftermarket fullset berwarna gold yang menempel rapi tanpa banyak ubahan. Berbeda dengan footstep belakang dengan warna senada membutuhkan plat bracket yang ditempel di lubang dudukan footstep orisinil. Modifikasi ini memberikan kesan lebih premium, terutama dengan warna yang diusungnya.
Jok belakang ditambahkan busa, karena model split seat orisinil terlalu tipis untuk dipakai berboncengan. Menurut om Rozak, sang istri bertubuh tidak kecil, sehingga modifikasi area ini dirasa perlu demi kenyamanan istri ketika dibonceng mesra.. ahhaayy..
Knalpot/Exhaust underbelly standar bawaan yang sudah dibuktikan sendiri membuat 200NS tangguh menghadapi banjir beberapa kali di Jakarta kini diganti aftermarket Elmer Production. Merasa nyaman dengan suara stereo dari knalpot barunya, kekhawatiran mesin menjadi rentan mati diajak bermain air tidak terbukti.
Ternyata si 200NS tetap tangguh ketika di daerah Mampang Jakarta Selatan tepatnya depan Hotel POP di Jl. Kemang Raya, Mampang sekitar bulan November setahun yang lalu.Untuk melindungi knalpot dari benturan dipasangkan guard warna merah hitam senada dengan yang terpasang di bagian samping mesin. Guard tersebut terpasang rapi dibawah footstep di lubang baut pegangan knalpot.
Dashboard simple sederhana. Paduan warna merah pada stang jepit sangat klop untuk menggantikan stang jepit standar, namun masih nyaman karena posisi diatas yoke. Menambah fitur safety, om Rozak melengkapi stang dengan handguard, fitur standar yang digunakan pada motor prototype yang digunakan balapan di ajang MotoGP.
Headlamp telihat sangat bersih. Sepertinya om Rozak ogah 200NS nya dikira sakit kepala atau demam karena ada license/plat nomor menempel di atas headlamp seperti koyocabe atau kompres babyfever. Makanya dibuatlah bracket dibawah headlamp. Namun sayangnya posisi license/plat nomor jadi kurang terlihat dari depan, karena dipasang diposisi agak tidur agar tidak membentur spakbor depan.
Ubahan simple lainnya bermain di sticker, banyak sponsor besar yang menempel disekujur bodi motor seperti MoviStar, ENEOS, Monster Energy, Batlax dan Red Bull. Nyempil sticker V-Power, menandakan si 200NS minum bahan bakar Shell. Selain dari yang disebutkan diatas semua dibiarkan standar saja, termasuk rem dan shockbreaker.
Meskipun populasinya sedikit, om Rozak merasa nyaman dengan salah satu tunggangannya ini. Ditambah komunitas owner Bajaj di Indonesia menurutnya ramah, sopan dan baik. om Rozak berniat memboyong 400cc yang akan dirilis pertengahan tahun 2016 nanti. Dan sedikit bercerita, sengaja tidak memilih versi fairingnya yaitu RS200 yang ada di India sana, karena memang tidak suka dengan modelnya. Ditambah posisi stang RS200 terlalu tinggi menurutnya kurang okay.
Tidak terasa ngobrol ngalur ngidul akhirnya 200NS selesai service. Meski singkat, seru sekali ngobrolnya. Dengan bahasa Inggris saya yang terseok seok, dan tampak om Rozak sendiri berusaha mengimbangi dengan kemampuan bahasa Indonesianya yang menurut saya sangat baik. Sayang sekali waktu sangat singkat, tidak sempat jepret jepret lebih banyak, ditambah tidak membawa kamera pocket, karena memang tidak punya.. 😆
Semoga ada kesempatan di lain waktu.
Saat ini ada TVS sesama pabrikan asal India yang mencoba terus berkompetisi di tanah air. Dan dengan menghadirkan TVS Apache RTR200 4V, semoga saja dapat memberikan rasa nyaman untuk konsumen setianya. Baca juga berita terkait TVS Apache RTR200 4V Indonesia.
[display-posts tag=”TVS,tvs” posts_per_page=”15″ image_size=”thumbnail”]
Punya kendaraan yang dimodifikasi, tampil gaya namun tetap safety? Silahkan sharing via email dibawah. Salam modifikasi, salam satu aspal. Keep safe and respect !
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya
[display-posts category=”news” offset=”15″]
-
Contact me by:
Email: ramadhi.harimurti@gmail.com
WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.
Kreatif banget modifikasi fungsionalnya.
Numpang sharing aplikasi android untuk merawat motor matic Gan
http://en.knicket.com/android/servis-motor-matic/w9446
Silahkan om
Knalpot mengurangi kegantengan…pake model short yg muncul ke samping mungkin lebih pas
Mau nanya nih sob
Itu stangnya make uk 37mm kan mirip ninja 250 terus klau misalnya make stang jepit tanpa raise apakah tidak terbentur dgn tangki saat mau membelok?
Terus soal underbone selain underbone aftermarket, underbone apa lg yah yg bisa di pakai utk sih pulsar 200ns?
Hehe maaf ya kebanyakan bertanya.. Gua susah skali soalny dapat sparepart variasi utk pulsar 200ns
Thanks
ukuran stangnya sy ga memastikan, imho stang jepit mending pakai raiser ya kalau lihat stang aslinya sebenarnya tinggi meskipun tanpa raiser itu agak mepet, underbone sy ga punya infonya om, tapi ada yang pasang raiser untuk footstep 200ns mungkin bisa jadi opsi
Ini motor sebenarnya cakep.. Cuma karena aftersales yang amburadul akhirnya harganya anjlok.
Berat banget nih motor..
Bener pake banget banget… mungkin kalo kekhawatiran aftersales kecil bisa laris kaya kacang goreng