O to Born ~ Lagi lagi putra bangsa mencetak sejarah di dunia balap sepeda motor, seorang pemuda berusia 19 tahun baru saja menuntaskan balap seri ke-9 World Supersport 300 (WSSP300) gang merupakan seri pamungkas sebagai Juara !
Pedess bray!
DIY: Coba Atasi Sendiri Masalah Tensioner Automatic Adjuster Kurang Nonjok
Kemarin Galang menyempatkan diri hadir menemui rekan media dan blogger di tanah air, padahal baru saja tiba dari Spanyol. Galang menghadiri Press Conference bersama Morimoto san dan pembinanya di dunia balap selama tiga tahun terakhir, sekaligus manajernya di Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Rusmayadi.
Galang berbagi pengalaman di kesempatan tersebut yang juga dihadiri oleh Abidin san dan Dian Dilato.
Galang bisa tampil di WSSP300 seri pamungkas kemarin karena pada seri sebelumnya di Portugal motor Yamaha YZF-R3 mengalami kendala teknis sehingga tidak bisa menuntaskan balapan.
Pada waktu itu di sesi latihan bebas 2 (FP2) dan Superpole2 (SP2) Galang yang baru pertama kali terjun di kelas ini meraih posisi 6 dan 10. Tim merasa bersalah sehingga memberikan kesempatan kepada Galang untuk tampil di Jerez, Spanyol akhir pekan lalu.
Dengan target berhasil finish dengan perolehan minimal 1 poin, seri ini Galang bertekad tampil lebih baik dari tiap sesi sebelumnya, terutama dari seri Portugal.
Nyatanya diluar dugaan Galang bisa menuntaskan balapan sebagai juara!
Pedess!!
Uniknya, ketika tiba di Spanyol Galang langsung melakoni sesi latihan bebas, ditengah jetlag rupanya Galang dapat cepat beradaptasi dengan kondisi di Eropa, temasuk iklim dan makanan. Yang terpenting Galang bisa menyatu dengan tim Eropa.
Menurut Morimoto san, prestasi Galang sangat luar biasa, mengingat dirinya pernah juga terjun di dunia balap menggunakan nomor yang sama dengan Galang #55 melawan pebalap Eropa yang rajin menyikut lawan tanpa pandang bulu. Dengan bodi mungil, keluar dari tekanan dan bisa menghadapi kerasnya persaingan sehingga menjuarai seri Jerez sangat sangat istimewa.
Dengan hasil ini, Galang berharap bisa konsisten beraksi maksimal di ajang ajang Internasional lainnya. Sayangnya kesempatan untuk membalap di Moto2 atau di Moto3 belum terbuka. Di kedua ajang tersebut untuk musim depan akan menggunakan mesin Honda dan atau KTM.
Dian Dilato berkomentar, sebaiknya bagaimanapun caranya pihak Yamaha Indonesia memaksakan kesempatan untuk Galang tampil full season, meskipun usianya masih tergolong muda (19 tahun). Pertimbangannya akan bermunculan terus bakat bakat muda yang juga perlu dibina, jangan sampai Galang kelewat kesempatan dan jadi penyesalan seumur karirnya.
Namun Morimoto menanggapi, setidaknya pihaknya akan berusaha agar Galang bisa berkompetisi di ajang Internasional yang menggunakan Yamaha YZF-R3.
Bicara soal hasil race kemarin, mengingat Galang tidak sempat berlatih sebelum sesi latihan bebas, tentunya jadi tanda tanya kok bisa malah jadi juara!?
Menurutnya, berkat berlatih dengan main Playstation lah Galang bisa mengenal sirkuit Jerez di sela sela kesibukannya berlatih di tanah air. Di game tersebut ternyata kemiripan dengan kondisi real sirkuit mencapai 80 persen bray.
Hasil ini juga berkat gemblengan di markas Valentino Rossi di The Master Camp Tavullia, Italia beberapa waktu lalu. Galang juga mengingat terus pesan dari pembimbingnya gang menemaninya setiap saat bahwa "proses tidak akan mengkhianati hasil". Dan pesan dari Abidin, bila ingin dikenang dalam sejarah, jadilah juara.
Terbukti potensi pebalap muda Indonesia bisa terus diasah dan dikembangkan. Galang kembali membawa lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Eropa. Hayoo Yamaha, jangan cepat puas dan jangan lambat bergerak.
Semoga infonya membantu dan bermanfaat.
~ Keep Respect n Safety!
Regards,
Ramadhi H
email (private): ramadhi.harimurti@gmail.com
email (official): otoborn@gmail.com
facebook: ramadhi.harimurti | page: @otobornblog
twitter: ramadhi harimurti | @otoborn
instagram: otoborn
youtube: otoborn