Otoborn – Mungkin diantara pembaca banyak yang udah paham gimana sistem kekebalan tubuh pada manusia bisa berada dalam titik paling lemah dan berakibat tubuh jadi mudah terserang penyakit. Mengenai sistem kekebalan tubuh ini ada ilmunya bray, Imunologi namanya. Imunologi mempelajari perananan fisiologis sistem kekebalan atau imun baik dalam kondisi sehat maupun sakit, termasuk malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi.
Salah satu contoh gangguan imunologi atau malfungsi sistem kekebalan yaitu ada pada kasus HIV/AIDS, penyakit mematikan yang menular melalui jarum suntik atau hubungan seksual atau berbagi pakai media yang digunakan untuk makan atau minum. Penderitanya perlahan tapi pasti akan semakin lemah, ketahanan tubuhnya menurun dan hingga saat ini belum terbukti ada obat yang bisa menyembuhkan… kecuali menghambat perkembangannya.
Simak: Waspadai SIM SWAP, Penipuan Mengatasnamakan Operator Seluler Dan Bank !
Berkebalikan dengan HIV/AIDS, ada juga yang namanya Autoimmune atau Autoimunitas/autoimun dimana kekebalan tubuh bukan semakin melemah melainkan meningkat. Tapi, Autoimun ini masuk dalam kategori penyakit. Hmmm…
Intip: 7 Lokasi Posko dan 13 Bengkel Chevrolet Lebaran Siaga Di Pulau Jawa
Sepekan terakhir otoborn dibuat penasaran sama penyakit yang satu ini, dokter di rumah sakit yang menangani bokap memberikan vonis penyakit yang jadi perbincangan hangat di bidang imunologi ini. Ternyata setelah gugling, ngga asik bener deh ini penyakit.
Gejala Awalnya Gimana?
Gejala awal, muncul bercak merah pada kulit dan rasanya gatal ngga karuan, dimulai dari kaki dan perlahan merambah ke area lain. Ditangani biasa menggunakan obat atau bedak gatal selama sebulan ternyata bukan semakin baik malah nambah banyak dan saat ini bercak sampai di area paha. Menurut dokter yang memvonis, jangan sampai terkena ke organ dalam yang vital dan langkah observasi di rumah sakit udah bener banget supaya ketemu ini penyakit autoimun yang mana. Masih berharap, hasil final observasi vonis tadi keliru.
Kalopun sebelumnya ada kecurigaan, awalnya yang kepikiran penyebab muncul bercak di kulit tadi mungkin berkaitan dengan fungsi ginjal bokap yang menurun, beberapa tahun terakhir emang bolak balik tindakan seperti eswl untuk meluruhkan batu ginjal segede jahe di dalam ginjal atau yang mengkristal di saluran kencingnya. Dikuatirkan sebelumnya, bercak tersebut timbul akibat darah kotor.
Ternyata, justru issue gangguan imunologi yakni penyakit autoimun ini yang sekarang diderita bokap. Bercak yang timbul sih disebut vasculitis yaitu pembuluh darah pecah di balik kulit akibat autoimun sehingga jelas banget kelihatan seperti darah yang terjebak di balik kulit ngga bisa keluar. Kalo digaruk, bisa menyebabkan infeksi dan memicu penyakit lainnya.
Baca juga: Laporkan Kasus Penipuan SMS Atau Transaksi Online Ke Polri Cyber Crime
Apa itu Autoimmune?
Disebut Penyakit Autoimmune Sistem Kekebalan Tubuh Justru Menyakiti Diri Sendiri, bukannya meningkatkan ketahanan tubuh dalam melawan penyakit justru mengakibatkan kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk. Jadi, penderitanya yang ngga kaya HIV/AIDS yang kekebalan tubuhnya menurun… dalam kasus ini sistem kekebalan tubuhnya malah over-akting, antibodi ngga bisa bedain mana yang harus dilindungi mana yang diserang. Harusnya yang diserang itu benda asing seperti parasit, bakteri, virus atau lainnya.
Menurut informasi medis yang diceritakan di berbagai media online, Autoimun adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh yang terbentuk salah mengenali sel, jaringan atau organ tubuh sebagai benda asing. Sehingga justru sel, jaringan atau organ tubuh tersebut malah dilawan atau dirusak oleh antibodi.
Autoimun ini penyakit yang belum bisa dipastikan penyebabnya, dan juga belum ditemukan obat penyembuhnya. Yang bisa dilakukan oleh tindakan medis sejauh ini hanya menghambat dan mencegah efek lain dari penyakit ini terlalu cepat menjadi lebih buruk dari kondisi terakhir penderitanya. Menurut dokter, penyakit autoimun yang diderita bokap ini juga tergolong langka, dan ternyata karena penanganannya antara satu penderita autoimun dengan penderita autoimun lainnya bisa berbeda dan rumit sekali tergantung kondisi individu penderita makanya profesi tenaga medis Imunologi kurang diminati di Indonesia. Denger denger cuma ada 2 orang aja dokter spesialis Autoimun di Indonesia. Cmiiw.
Baca juga: Tips Mudik Yang Sering Diabaikan, Sepele Tapi Boleh Juga Diterapkan
Sejauh ini belum terbukti bersifat menular seperti HIV/AIDS, tetapi gen individu penderita autoimun memiliki kontribusi penularan kepada keturunan. Gangguan Imunologi seperti autoimun ini bisa dibatasi pada bagian organ tertentu aja, dengan memberi obat yang mampu menurunkan respon kekebalan tubuh.
Untuk bokap, pemberian obat obatan saat ini memberikan dampak pada pankreas, sehingga fungsinya terganggu. Alhasil seringkali kadar gula darah sesaat meningkat terutama sehabis makan bisa tembus diatas 430. Untuk mengimbangi efek tersebut, maka pemberian insulin via suntik wajib diberikan sewaktu kadar gula naik.
Pastinya, terapi pengobatan terkait penyakit ini ngga akan murah. Baru cek cek darah, usg, hepatitis atau diabetes aja diluar biaya inap dan kebutuhan sehari harinya pasti bikin geleng geleng kalo ngga dicover asuransi kesehatan. Di rumah sakit yang asal usulnya berkaitan dengan kerja keras bokap sewaktu berbakti di perusahaan induknya aja ogah menjamin penuh untuk biaya berobat ada peraturan baru yang prosedur persetujuan tindakan apapun jadi serba ribet, yang mengatur seolah kalo bisa pasien pensiunan ngga opname gitu, atau ngga lama lama opnamenya. Ada keluhan kudu di poli klinik berobatnya. Maklum sih, RS perlu income juga dari pasien umum. Cuma ya mengingat bokap pensiunan bagian dari generasi yang membangun perusahaan hingga bisa sebesar sekarang, ngga nyangka aja bisa ngalamin begini. Hhhh… jadi curcol dah.
Sehat itu mahal, ngga semurah dan semudah membeli jarum yang dibiarkan berkarat untuk menginfeksi tubuh kita. Meskipun kita ngga tau gejala untuk penyakit ini, minimal budayakan hidup sehat untuk meminimalisir resiko terserang penyakit. Artikel ini intisarinya dari berbagai sumber di internet, disimpan di halaman ini biar otoborn si pelupa ini gampang kalo mau inget inget soal penyakit ini. Semoga bermanfaat juga buat pembaca lainnya. Ingat, Sharing is Caring.
———–
Keep Respect and Safety when Riding !
Contact me by:
Email: ramadhi.harimurti[at]gmail.com
otoborn[at]gmail.com
WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84
Facebook page: otobornblog
Instagram: otoborn
Twitter: @otoborn
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya
[display-posts category=”health”,”news” posts_per_page=”15″]
Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.
kdj6xy
rkkthx
4ygo82
e9mzrw
ib0yai
0z0886
qaqk6t
sjvrdq
zephi6
pp284b
fvzj1r
mfkqcp
k4di0l
3v74qh
xcp8k2
8f8xe8
jhj6qc
uw4xhs
t5e51h