O to Born ~ Jaman sekarang punya motor skuter matik alias skutik baru sudah berikut bonus kepraktisan yang dimilikinya. Dari caranya mengendarai yang tidak lagi serumit mengendarai motor dengan kopling manual seperti bebek atau motor sport, hingga kemudahan perawatannya. Namun, banyak yang terlalu membandingkan satu kali perawatan skutik dengan motor berkopling manual dan menilai secara biaya dikatakan lebih tinggi karena harga komponennya lebih berteknologi. Itu dulu, diantaranya karena memang era transisi dari teknologi penyemprot bensin tipe karburator ke fuel injection alias injeksi dan juga komponen rantai yang diganti dengan sabuk alias van belt. Dimana sesuatu yang baru dan lebih praktis dan mudah biasanya tidkak langsung murah harganya.

Sekarang, nyaris semua motor baru sudah menggunakan teknologi fuel injection. Dan skutik menjadi primadona di semua kalangan. Secara biaya perawatan secara umum sudah bisa dianggap wajar. Apalagi jika motor yang dipunya merupakan kelas menengah atas, bisa cicil atau beli tunai motornya rasanya tidak masuk akal jika tidak bisa atau tidak mau merogoh kocek untuk perawatannya. Kalau masih mau dibandingkan juga dengan motor dengan teknologi lama, ya jelas tidak apple to apple lagi. Sebagai gambaran, pada skutik berteknologi lebih lama tidak memiliki apa yang baru di skutik yang memiliki fitur dan teknologi yang sekarang.

Kembali ke tema, meskipun punya kepraktisan dan kelebihan kelebihan tersendiri, tetap konsekwensinya pemilik skutik jaman now harus lebih disiplin dan berkomitment tidak melewati batasan natasan tertentu dalam penggunaan dan  perawatannya. Jika terlanggar, resikonya kepraktisan dan keiritan waktu serta biaya maintenance yang ditawarkan skutik justru berbalik menjadi momok bagi pemiliknya. Yang tadinya asik asik aja dibawa riding, bisa lebih gesit dan kencang dibanding motor bebek atau sport tertentu, eh tau tau ngambek dan harus keluar biaya perbaikan yang besar, atau tidak sedikit.

Pada skutik Suzuki Nex II milik penulis, yaitu Siput belum lama ini mendapatkan permasalahan motor brebet, sulit langsam dan ogah hidup. Sekalinya bisa, dibawa ridingnya tidak lagi asik. Banyak faktor dugaan penyebabnya, terutama karena memang cukup lama tidak bersentuhan dengan bengkel. Maka, dibawalah Siput ke bengkel andalan kepunyaan mantan Mekanik Terbaik se Indonesia pada masa jayanya dahulu, yaitu bengkel Zona Speed Motor yang terletak di Jl. Raya Hankam Bekasi ( bisa cek di google maps ). Ada beberapa perkiraan penyebabnya, yang juga informasinya digali dari pengalaman pemilik motor yang sama di sosial media facebook dan di aplikasi serta website tentang berita motor Moladin. Boleh disimak cerita penyelesaiannya ya.

1. Cek Busi

Bagian ini penting dicek, apakah kondisi kutubnya basah oleh air, oli, atau sudah tertutup oleh karbon terlalu tebal. Busi yang kotor bisa disebabkan karena bbm yang terbakar menghasilkan karbon berlebih, akibat pembakaran kurang sempurna. Kualitas bensin juga menjadi faktor.

2. Bensin Tercampur Air?

Ini penting juga untuk memulai pengecekan. Gunakan selang dan botol bekas air mineral untuk menguras bensin dan ditampung di jerigen, ketahui adakah air bercampur di endapan dasar jerigen? Jika tidak ada, kembalikan bensin ke dalam tanki, jangan diecer hehe

3. Kemungkinan Soket Sensor Pada Throttle Body Kendur

Pada skutik Suzuki Nex II menggunakan sensor untuk mendukung asupan udara dan pada skutik ini tidak lagi memiliki choke untuk memainkan katup kupu kupu ketika mesin sulit hidup. Sebagai gantinya, semua sudah diatur secara elektronik dengan sensor AIS. Untuk menyesuaikan dengan kondisi udara sekitar, caranya pun cukup mudah. Hanya perlu mematikan kontak sesat lalu menghidupkan lagi dan sensor akan mengatur secara otomatis bukaan yang tepat untuk asupan udara yang dibutuhkan.

Beberapa pemilik sempat mengalami keluhan skutik Suzuki Nex II nya brebet, dan setelah ditelusuri oleh bengkel resmi ternyata memang ada kendor pada soket perangkat sensor tersebut. Setelah dicabut pasang atau sesikit dibersihkan, kembali normal.

Akan lebih baik jika injeksi sekalian dibersihkan dari kotoran atau karbon yang bisa jadi juga menjadi penyebabnya.

 

4. Membersihkan Atau Mengganti Saringan Udara

Jika memang belum dibersihkan,bagian ini oerlu diperhatikan. Menurut beberapa pengguna yang pernah memiliki masalah brebet di skutiknya, dengan mengganti atau membersihkan area ini menjadi solusi ampuh. Jika membersihkan bisa menggunakan semprot udara bertekanan, namun hanya seperlunya saja. Bisa juga menggunakan bensin sekelas pertamax, namhn jangan sampai disikat karena bisa merusak struktur kertas saringannya. Sebelum dipasang kembali, dipastikan dahulu saringan atau filter udara kondisinya sudah kering benar ya.

 

5. Saringan Bensin atau Tampon

Nah bagian ini juga bisa menjadi penyebabnya. Siput pun ternyata filter alias saringan bensin yang berbentuk mirip teh celup raksasa sudah kotor banget. Ini bisa menjadi penyebab minimnya supply bensin ke mesin melalui komponen injector. Kebetulan juga karena beberapa bulan terakhir menggunakan tanki bensin custom garapan #Indiabanget dan dari kotoran yang nampak di lapisan luar filter berwarna kehitaman kemungkinan di bagian dlam tanki masih ada endapan karbon sisa las tanki.

Setelah di bersihkan atau diganti, skutik belum bisa hidup? Pengecekan berlanjut ke area fuel pump alias pompa bensin.

6. Fuel Pump alias Pompa Bensin Rusak

Setelah dilakukan pengecekan lain, area throttle body, injector, aman. Mesin bisa hidup normal ketika dilakukan pengecekan menggunakan alat. Ketika kembali dihubungkan ke fuel pump, ternyata eh ternyata, bensin yang disemprot melalui injector sangat lemah dan sedikit. Ini dia penyebab brebet ga jelas. Sudah dibersihkan, ternyata masih juga belum normal. Dan fix, fuel pump yang di dealer resmi harganya mencapai 450ribuan ini dinyatakan rusak.

 

Fuel pump yang rusak ini jika ganti satu set tentunya bakalan bengkak biaya servisnya. Kang Ari, pemilik bengkel memilih alternatif solusi dengan membongkarnya dan mencari komponen intinya saja. Dan hanya dalam 1 hari, skutik Suzuki Nex II kehilangan brebetnya, mesin menyala normal, dan bisa diajak riding asik lagi. Biaya yang dikeluarkan pun tidak setinggi membeli seharga baru fullset. Tidak sampai 300 ribu untuk total keseluruhannya. Belum dipotong kemurahan hati Kang Ari, yang ogah memberikan tarif jasa dan lain lainnya.

Pesan dari mekanik, salah satu faktor yang bisa menyebabkan fuelpump rusak selain bbm terkontaminasi air atau kualitasnya tidak bagus, juga karena fuel pump bekerja namun tidak ada bensin yang disedot. Misalnya ketika mogok habis bensin, hindari kondisi seperti itu terlalu sering. Dan terkadang hal simple seperti lemahnya arus kelistrikan juga bisa membuat kerja fuel pump tidak maksimal. Pastikan aki terisi baik, dan tidak berlebihan mengaplikasikan aksesoris yang menyedot daya.

Sekarang Siput bisa kembali diajak wara wiri manja, bagi kamu yang punya permasalahan mirip mirip, semoga tulisan ini menjadi solusi ya. Jika ada yang menemukan solusi berbeda atau lebih detil, bolehlah berbagi di halaman ini atau di media sosial otoborn.

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.