O to Born ~ Masbray, sudah tau dong skutik anyar dari Honda yang punya desain fashionable dan didaulat sebagai motornya #gen_eksis oleh PT. Astra Honda Motor? Yup… Honda Genio. AHM mengatakan Honda Genio ini benar benar baru, mesin baru yang menggunakan teknologi frame baru pula. Namun, netizen berasumsi beda. Skutik ini ramai dikomentari sebagai skutik lama yang dipromosikan sebagai skutik baru. Lebih tegasnya, Honda Genio disebut sebagai akal akalan skutik BeAT berbaju Scoopy. Sepintas memang seolah itu benar, namun ternyata faktanya berbeda.
Dan karena penasaran gimana sih yang benarnya, hadirlah otoborn di Plant 3 AHM yang berlokasi di kawasan MM2100 Cikarang Barat yang nerupakan tempat dirakitnya Honda Genio dan juga BeAT yang disebut sebut mesinnya dipakai di skutik anyar berdesain fashionable ini. Pengalaman melihat langsung proses produksinya dan juga menyimak sebisanya mengenai sektor mesin, menarik banget buat dijadikan bahan artikel.
Pertama menyelinap ke area bedah teknologi, sosok frame anyar Honda Genio sedang diset untuk keperluan demonstrasi. Melihat langsung pertama kali dari dekat, frame atau rangka aja tanpa baju… Hmmm… Kesan pertama kok gimana gitu. Memang secara desain jelas beda dengan frame skutik AHM yang duluan hadir sebelum Genio, dimana mirip mirip rangka untuk mobil. Ada bagian yang memperlihatkan seperti tipis gitu, otak langsung merespon dengan bayangan jika berhadapam dengan resiko terjadi kecelakaan akan seperti apa nanti jadinya si frame yang dinamakan Enhanced Smart Architecture Frame alias ESAF ini.
Beruntung, selagi hayalan penuh keraguan akan kemampuan rangka baru ini, otoborn mendapat kesempatan lihat langsung proses perakitan Honda Genio di area yang terbatas untuk umum tersebut. Sayangnya, tidak diperkenankan mengambil gambar alias foto, kecuali di penghujung nanti. Oke… Yang penting tau dulu proses pembuatan frame ESAF ini.
ESAF : Rangka ‘Masa Depan’ Skutik Honda?
AHM menyebutkan rangka ini berhasil mereduksi bobot kosong sekitar 4 kg dibandingkan rangka model sebelumnya. Ternyata, berbeda dengan model lalu yang dominan pipa, ESAF menggunakan plat dengan spesifikasi atau komposisi spesial. Berawal dari lempengan plat dengan ketebalan berbeda beda yang dibentuk sedemikian rupa dengan metode press, lalu disatukan antar bagiannya menggunakan metode laser whelding yang dipastikan memiliki kekuatan sangat baik dan tampilan final pada sambungan antar plat lebih rapi dan presisi. Ada beberapa bagian juga yang tetap menggunakan las listrik, sehingga perpaduan kedua metode penyambungan antar bagian ini jelas lebih sempurna dibandingkan model frame sebelumnya.
Sedikit bertanya tanya, untuk model baru kok diterapkan pada motor yang langsung diproduksi massal dengan target market yang akan luber nantinya… Yaah dengan harga jual Honda Genio yang berada dibawah Scoopy dan diatas BeAT, jelas mengindikasikan skutik ini diplot untuk menjadi salah satu skutik pencetak uang andalan AHM. Hmmm… Terjawab sudah. Soal kekuatan dari rangka ESAF ini sudah diuji sedemikian rupa, dibanting banting segala layaknya malam pertama pengantin setiap malam. Ketebalan plat mulai dari 1mm, 1,4mm dan 1,8mm, metode las listrik dan laser whelding sebagai pengikat antar sambungan tadi, menjadi faktor utama setelah desain arsitekturnya. Makanya AHM pede melempar rangka ESAF ke pasar dengan skutik Honda Genio nya.
Harus diakui, memperhatikan proses produksinya langsung membuat kekhawatiran yang sebelum sebelumnya menjadi berkurang. Dan sangat smart, dengan model rangka seperti ini sangat benar dan masuk akal klaim dari AHM bahwa ESAF menyumbangkan reduksi bobot Honda Genio, yang jelas berpengaruh pada kelincahan handling, juga membantu sektor keterbatasan mesin yang katanya netizen cuma mesin BeAT. Eitsss… Ternyata faktanya mesin Honda Genio bukan mesin BeAT alias benar benar baru. Nah coba simak artikelnya. Untuk videonya bisa ditonton disini, kamu yang biasa utak atik mesin BeAT pasti bisa melihat bedanya.
Kelebihan dan Kekurangan ESAF ?
Lanjut, dengan rangka model baru yang baru pertama kali diaplikasikan pada skutik rakitan AHM ini bukan tanpa celah. Sempat menyimak diskusi dari petinggi AHM yang ada di Plant 3 Cikarang lalu, ada kelebihan ada juga efek sampingnya yang mungkin sebagian akan menganggap sebagai kekurangan. Namun bukan berarti tanpa solusi. Nah, coba dipaparkan mungkin ini yang menjadi kelebihan seperti diceritakan sebelumnya…
1. Bentuk rangka lebih compact, finishing lebih rapi
2. Bobot berkurang sekitar 4kg lebih ringan, bobot kosong mencapai hanya 10 kg, bahkan rangka ESAF ini mudah diangkat dengan sebelah tangan saja.
3. Rangka ESAF ini bahkan mampu memberi pemanfaatan ruang yang semakin efisien terbukti dengan kapasitas luas bagasi yang mencapai 14 L dan kapasitas tangki bahan bakar 4,2 L dari Honda Genio.
4. Berpengaruh pada handling menjadi lebih lincah juga membantu meringankan kerja mesin. Dengan rider berbobot pas, mestinya bisa lebih baik dari skutik berspesifikasi mirip yang menggunakan model rangka sebelumnya.
Apa yang jadi konsekwensi yaitu sebagai berikut:
1. Jika terjadi kerusakan rangka akibat benturan impact nya bakal beda pada frame yang dibangun dari lempengan lempangan plat. Tentunya solusi murah meriah yang sering dipilih yaitu metode press body seperti pada rangka model lama belum bisa diaplikasikan.
2. Kerusakan rangka menggunakan solusi ganti baru. Dimana perlu waktu yang tidak singkat untuk mendapatkan rangka pengganti karena terkait penomoran produksi juga timing produksi rangka baru yang disesuaikan dengan produksi motor yang berlangsung.
Sementara itu ada kekhawatiran, dengan model rangka yang memiliki rongga antar plat apakah semua bagian permukaan akan terlindungi oleh cat? Sementara ada faktor resiko korosi jika ada sedikit saja bagian tidak terlindungi cat yang efek jangka panjang berresiko patah. Ternyata metode pengecatan yang digunakan sudah dipastikan menjangkau seluruh bagian mulai permukaan luar hingga bagian dalam. Dipastikan oleh AHM, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Frame Baru Dan Optimisme
Untuk menghasilkan bentuk final dari rangka ESAF yang tampaknya memang kompak tersebut, jelas sekali AHM berinvestasi yang tidak murah pada mesin mesin produksinya. Artinya, bisa jadi benar bahwa model rangka ESAF ini akan menjadi masa depan rangka skutik Honda kedepannya. Jelas nama besar AHM dan Honda sangat dipertaruhkan jika tidak serius menggarap frame baru ini seaman mungkin untuk dibawa ke level produksi masal. AHM juga berharap rangka ESAF yang pertama kali digunakan pada skutik Honda Genio ini akan menjadi awal untuk produk produk skutik Honda kedepannya yang memiliki bobot lebih ringan dan desain lebih kompak. Juga, ESAF tidak menutup kemungkinan diterapkan pada model sport.
Jadi, sampai saat ini menurut otoborn tidak ada alasan kuat untuk meragukan keseriusan AHM menggarap rangka baru Honda Genio. Berarti, pengaplikasian rangka baru ESAF pada Honda Genio tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Ini mirip mirip dengan masa peralihan teknologi lawas ke teknologi baru, dimana ada perkiraan negatif yang jika disikapi optimis pasti ketemu solusinya, sehingga pada perkembangannya akan didapatkan hasil yang paling sempurna nantinya. Seperti peralihan teknologi mesin 2 tak ke 4 tak, mungkin bisa dimirip miripin lah. Bukan berarti rangka model lama tidak bagus.
Semoga bermanfaat… Untuk videonya bisa ditonton di channel YouTube ya… Simak juga mengenai mesin yang ternyata beda total dengan Honda BeAT. Mematahkan anggapan kebanyakan yang berfikir Genio menggunakan mesin Honda BeAT. Thats Beated bray!