layout part utama Honda PCX Electric

O to Born ~ Masbray, akhirnya Honda PCX Electric untuk Indonesia sudah lebih membuka diri. Kemarin AHM mengajak rekan rekan blogger dan media kenalan lebih jauh sama skuter listrik dari Honda rakitan pabrik Sunter ini. Jika kuartal 4 tahun lalu cuma bisa lihat lihat ngga boleh dipegang, sekarang malahan udah dikangkangi saat sesi riding test di kawasan Kemayoran, Jakarta. Sekarang mau cerita sedikit aja mengenai Bedah Spesifikasi dan Teknologi Honda PCX Electric Nyengat Abis .

Bedah Spesifikasi dan Teknologi Honda PCX Electric 2019

Soal kehadiran skuter nyengat ini pernah diceritain pada artikel lalu ya, IMOS2018 : PCX ELECTRIC Bukan Hybrid ! PCX Tanpa BBM Tercanggih di Dunia ! AHM ngga bohong mengenai bakal hadirnya di Indonesia skuter yang duluan rilis di Vietnam beberapa bulan lalu ini. Dari namanya jelas mengusung teknologi listrik sebagai sistem utama penggeraknya. Bukan lagi mesin konvensional pada skutik PCX terdahulu seperti PCX Hybrid yang duluan dirilis, tetapi menggunakan perangkat motor listrik yang terletak dibagian as roda belakang dengan komponen pendukung lainnya diracik sedemikian rupa sehingga performa dan safety menyatu dengan gaya serta teknologi anyar yang disematkannya.

Honda PCX Electric

Bagaimana Honda PCX Electric Bekerja

Penggerak utama Honda PCX Electric menggunakan sumber tenaga dari sepasang baterai utama Li-Ion yang masing masing memiliki kapasitas 50,4V / 20.8 Ah terpasang secara seri untuk bisa digunakan riding dengan total minimal tegangan 96 volt. Baterainya punya bobot masing masing 10 kg bray, kalo lagi nungguin jemput pacar bisa keduanya dilepas buat membangun otot lengan… Hehehe. Sebagai kompensasi penempatan baterai utama ini di bawah jok, maka yang berkurang adalah kapasitas bagainya jadi cuma 6 Liter. Cukup lah ya buat simpan jaket, sarung tangan, masker dan obeng multitester, siapa tau perlu hehe.

 

 

Sebelum tegangan dari baterai utama untuk menggerakkan roda sampai di dinamo motor listrik EF01AM yang letaknya di as roda belakang atau fitur pelengkap di skuter ini, arus dari baterai akan melalui komponen atau perangkat pendukung lain. Seperti down regulator yang bertugas menurunkan tegangan menjadi 12 volt untuk rangkaian kelistrikan standar seperti lampu lampu, panel meter, smartkey dan klakson yang terhubung ke pengisian aki atau baterai 12V. Baterai utama yang disebut Honda Mobile Battery Pack bisa dicas langsung ke listrik rumah menggunakan kabel yang disediakan pada bagian dek tengah, di lokasi yang sama dengan mulut fuel tank pada PCX bermotor bensin. Pengisian daya secara on-board ini jadi tanggung jawab Charger Unit di bawah kemudi. Untuk pasar Indonesia, head kabel sudah mengikuti standar colokan kaki 2 sehingga mudah dicolok dimana aja.

Honda PCX Electric On-Board Charging

Apabila ngecas baterai secara off-board alias dilepas maka bukan tanggung jawab Charger Unit lagi. Karena ngecasnya melalui perangkat semacam docking raksasa yang akan tersedia di AHASS atau kedepannya di minimarket untuk swap baterai kosong ke baterai yang sudah isi. Salahkan alat ngecasnya yaa kalo tidak mengisi.

Dan semua soal kelistrikan pada skuter ini diatur oleh controller yang namanya Power Control Unit alias PCU, jadi mulai dari bukaan gas hingga distribusi listrik ke dinamo motor listriknya diatur oleh PCU ini. Ada juga junction unit yang berfungsi sebagai relay atau contactor dan lainnya yang melengkapi keseluruhan sistem penggerak utama skuter Honda PCX Electric ini.

 

layout part utama Honda PCX Electric

PCX Electric didesain punya power lebih rendah dibandingkan PCX bermesin bensin apalagi PCX Hybrid, cuma memiliki power maksimum 5,6 HP atau 4.2 PS / 5500 rpm sehingga tidak punya top speed dewa. Meskipun demikian skuter ini punya torsi dewa, mencapai 18 Nm / 500 rpm yang bisa bikin tarikan awal nge-gas jadi asik. Namun torsi yang lebih besar dari model PCX lainnya tersebut tidak membuat skuter ini terasa menakutkan dibawa riding. Torsi besar tapi berkarakter sangat halus, ngga melompat lompat khas motor listrik kebanyakan. Rupanya berkat gear reduksi yang sekaligus memberikan tarikan motor berasa galak tapi kalem.

Honda mengklaim skuter ini mampu menempuh jarak 69 km dengan kondisi semua baterai terisi penuh. Dengan catatan kecepatan rata rata 40 kmpj. Rupanya memang disengaja demikian karena mengikuti hasil survey habit riding rata rata biker Asia. Dan semua yang sudah dikemas dalam Honda PCX Electric saat ini juga menjadi acuan untuk developmen kedepannya, untuk mendapatkan formulasi yang lebih baik agar kedepan skuter listrik Honda bisa punya harga jual untuk umum yang lebih terjangkau.

 

Baca juga: PCX Electric Skuter Listrik Honda Resmi Dijual Di Indonesia

Fitur Honda PCX Electric 2019

Fitur khas canggih di PCX juga ada di sini, Honda Smart Key sama persis, lalu digital panel meter dengan negative display yang kekinian, menyematkan LED pada main, day running, stop dan turn serta lamp, ada hazard lamp, side stand switch juga rem ABS untuk mendukung kinerja rem yang lebih berat karena hilangnya engine brake di skuter ini. Fitur ABS hanya untuk roda depan karena belakang menggunakan tipe drum.

 

Skuter listrik Honda ini juga dapat julukan powerbank raksasa bray, cocok bener apalagi di rak depan ada soket power yang bisa digunakan untuk charging gadget kesayangan. Uuhh… Kebayang banget betapa efisien skuter ini dipakai buat ojek online hehehe.

Untuk masalah safety, pada panel meter ada indikator yang memberitahukan ketika posisi standar samping terbuka, baterai belum terpasang, atau jok dalam kondisi terbuka atau kurang rapat. Sensor yang terhubung ke indikator tersebut juga membuat mesin tidak bisa bergerak saat muncul warning. Mirip di mobil tipe ben, bedanya kalo di mobil pintunya kurang rapat pun mobil tetap bisa melaju.

Menjaga riding feel agar tetap khas PCX series, Honda memberikan koneksi Hunger yang menghubungkan antara dinamo motor listrik dengan frame tengah tipe Double Cradle skuter ini. Ini juga yang membuat jarak sumbu roda ngga kependekan, total 1.380 mm. Sedangkan dimensi total panjang x lebar x tinggi yaitu 1.960 mm x 740mm x 1.095 mm . Menopang bodi skuter yang mencapai 144 kg ini Honda menggunakan sepasang spring suspension dibagian belakang dan teleskopik di bagian depan, sama seperti yang terpasang pada PCX mesin bensin dan PCX Hybrid.

 

Apakah safe untuk riding sewaktu hujan?

Honda mengklaim motor ini dalam kondisi hidup akan aman dibawa riding kala hujan. Karena, motor tidak bisa hidup jika ada celah masuk air dari bagian atas ke area baterai, misalnya melalui celah jok. Apabila jok masih terbuka atau belum rapat sensor mengatur agar dinamo motor listrik tidak aktif. Selain itu perkabelan juga tidak perlu dikhawatirkan. Pada skuter setrum ini menggunakan laminasi kabel yang tahan air, seperti di PCX Hybrid juga. O iya, pada perkabelan juga diberikan pembeda warna oranye pada kabel yang dilalui arus dan tegangan tinggi untuk menjadi penanda mekanik yang maintain skuter ini saat servis berkala.

Perlu diingat bray, meskipun penampilan luar skuter ini mirip bayi paus putih namanya sepeda motor bukan kapal selam, didesain untuk di darat. Jadi ngga usah lah terabas banjir atau genangan air. Menurut pihak Honda, batas aman untuk air dari bawah yaitu setinggi dek. Skuter listrik ini punya ground clearance yang cukup aman yaitu 132 mm yang juga disumbangkan oleh roda 14″ dengan ban tubeless berukuran 100/80-14M/C depan dan 120/70-14M/C belakang. Penggemar cacing cacing keceperan, dipikir ulang ya kalo mau ceperin motor ini.

 

BELI AAHHH…

EITZZ… Buat yang udah ngebet mau punya skuter listrik ini, harus gigit jari sampai grepes dulu ya. Honda PCX Electric ini tidak dijual bebas, sistem bisnis yang digunakan oleh AHM khusus untuk Electric Vehicle nya mengadopsi dari negara maju seperti di Jepang, dimana lebih ke Bussiness to Bussiness seperti yang dijelaskan di artikel lalu. Nantinya PCX Electric hanya tersedia untuk disewakan mulai kuartal awal tahun 2019 ini. Salah satu faktor utamanya selain masih tahap awal teknologi listrik Honda di Indonesia karena harga jual diperkirakan mencapai 100 juta rupiah brayy… Masih mihilll. Dengan konsep B to B ini dinilai paling pas dan smart, keduanya baik produsen maupun konsumen sama sama tetap mendapatkan keuntungan. Skuter laris disewa tanpa penyewa pusing masalah after-rent alias servis atau maintenance nya nanti.

Oke bray, semoga infrastruktur negeri ini juga cepat menyesuaikan perkembangan teknologi kendaraan listrik yang semakin pesat ini ya… Jadi kepraktisan dan bebas polusi udara bukan sekedar impian.

Simak tabel spesifikasi Honda PCX Electric 2019 yang Nyengatz Abizz ini bray.

 

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.