O to Born ~ Masbray, kali ini mau cerita tentang PCX Luxurious Trip 2018 : Perjalanan Wisata Dramatis di Bumi Flores yang diikuti oleh rekan rekan komunitas dan jurnalis. Perjalanan dimulai dari CAPA Resort Maumere hari Jum’at lalu (23/11), dengan delapan peserta komunitas, dua jurnalis dan dua blogger merasakan langsung sensasi menunggangi Honda PCX diatas aspal sejauh kurang lebih 100km, singgahan pertama di hari pertama ini yaitu di patung Bunda Maria Segala Bangsa yang lokasinya berada diatas bukit dikawasan Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Perjalanan cukup dramatis karena dibeberapa daerah rombongan merasakan berkendara saat hujan diatas trek berliku dan menanjak. Ditengah perjalanan disempatkan beristirahat dan santap siang di Mopi’s Cafe, sebuah Cafe bernuansa Etnic yang paling terkenal di daerah Kelimutu. Sambil santap siang nasi bambu andalan dari chef cafe ini, para riders juga dapat merasakan sensasi Kopi khas Flores sembari menikmati alunan musik bernuansa reggae. Cocok untuk menjaga kondisi fisik sebelum harus menempuh jalan ekstrem ke dataran tinggi Danau Kelimutu, Flores.

Saat menuju Danau Kelimutu peserta menggeber Honda PCX diperbukitan dengan tikungan terjal sambil menanjak dan diguyur hujan. Sesampainya di lokasi, peserta dimanjakan dengan melihat langsung penandangan danau dari area penanjakan dengan waktu kurang lebih 30 menit. Bikin fresh. Lalu rombongan menuju tempat bermalam di Ecolodge Kelimutu.

 

 

 

 

 

 

 

Memasuki hari kedua kembali nge-gas, destinasi pertama hari kedua menuju Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, dalam perjalanan menyempatkan mampir ke air terjun. Trek hari kedua lebih bersahabat dibandingkan hari sebelumnya, namun sama seperti hari pertama, kondisi cuaca yang tak menentu kembali membawa perjalanan terasa dramatis dan mengharuskan peserta untuk selalu fokus.

Tujuan selanjutnya adalah Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko di Mataloko, NTT untuk mengetahui sejarah dibangunnya rumah tersebut. Rombongan peserta menyempatkan beristirahat makan siang di restoran panorama Manalau yang menghamparkan pemandangan perbukitan dan pegunungan Bajawa yang indah, lalu menuju Desa Adat Bena atau lokasi terakhir dari perjalanan hari kedua ini

Didalam Desa Bena, peserta diajak berkeliling desa tersebut untuk mempelajari sejarah dari desa tersebut. Mulai dari mata pencaharian penduduk, asal usul leluhur, upacara adat, sistem pernikahan, kepercayaan yang dianut, dan hal-hal lainnya. Kemudian peserta juga ikut merasakan kebiasaan masyarakat Desa Bena yaitu nyirih , serta secara langsung menyaksikan mamak atau ibu ibu Desa Bena menenun. Kegiatan di Desa Bena diakhiri dengan memanjakan mata melihat pemandangan indah dari lokasi tertinggi di Desa Bena. Di lokasi tersebut peserta disugui perbukitan eksotis yang dikombinasikan dengan laut cantik di belakangnya. Perjalanan masih berlanjut,

hari ketiga peserta mengunjungi lokasi yang sangat menarik yaitu ke kebun kopi Bajawa dan sekaligus melakukan CSR dilokasi tersebut. Lalu lanjut ke Padang Masui sebum tujuan kota selanjutnya yakni Ruteng.

 

 

 

 

 

Asiknya… Memang sebuah perjalanan jika disertai passion yang kuat membuat medan seekstrim dan cuaca se-drama apapun terasa tetap nikmat. Diselingi kegiatan yang menambah wawasan positif juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar rute yang dilalui, maknyoss bray !

———–

Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga informasinya bermanfaat

Jangan lupa mampir juga ke channel YouTube OTOBORN yaa… intip juga instagram fanspage twitter

~ Keep Respect n Safety!

 

 

Regards,

 

otoborn.com

email (official): otoborn@gmail.com

fanspage: @otobornblog

twitter: @otoborn

instagram: otoborn

video channel: otoborn

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.