O to Born ~ Masbray, masih inget siapa pebalap rookie MotoGP yang digadang gadang akan jadi kuda hitam jika mendapatkan motor pabrikan handal dua tahun lalu? Bersamaan dengan comebacknya tim pabrikan Suzuki ke MotoGP, aksi Maverick Vinales di dua musim perdananya di kelas raja raja menuai decak kagum. Talenta pebalap muda ini begitu jelas, menggeber motor yang baru mengaspal lagi di pentas MotoGP setelah vakum cukup lama rupanya Vinales mampu memberikan GSXR kepada performa terbaiknya. Selama dua musim bersama, berhasil meraih 1 kali kemenangan di Silverstone 2016 dan beberapa kali podium diantaranya seri perdana QatarGP 2016 bersanding dengan Marc – Honda dan Lorenzo – Yamaha. Semua berpendapat, seandainya doi mendapatkan motor pabrikan dari tim lain yang lebih kompetitif, berpotensi menjadi lawan kuat Marc Marquez dan RC213V nya serta menjadi juara dunia pada musim ke 3 nya di MotoGP. Ambisi pun bersambut, pabrikan Yamaha memboyongnya menjadi joki Yamaha M1. Tapi, sekarang, Maverick Vinales Merasa Suzuki Lebih Baik Baginya ?

Sampai dengan seri Motegi – JapaneseGP 2018 lalu, Vinales tampak belum juga berhasil menemukan pace yang tepat, belum nge-blend dengan kuda besi andalan Yamaha M1 saat ini. Motor prototipe ini merupakan motor yang sebelumnya dikembangkan berdasarkan input dari Jorge Lorenzo yang kini membela tim Ducati, dan sedikit dari Valentino Rossi yang sempat hijrah ke Ducati. Rupanya, dengan mendapatkan motor bagus dan pebalap bagus ngga serta merta membuat sebuah tim bisa tampil kompetitif. Butuh keterikatan yang kuat yang membuat joki dan motornya menyatu.

Apa yang dikeluhkan Vinales saat ini? Yakni Maverick Vinales Merasa Suzuki Lebih Baik Baginya terutama dalam hal komunikasi. Ketika bersama Suzuki, salah satu alasan mendasar bagaimana dirinya bisa tampil impressif karena pengembangan motor saat itu benar benar menuruti apa yang diinginkannya. Saat itu seolah Suzuki yang bekerja untuknya. Makanya, motor begitu cepat dan begitu dekat menyatu dengannya. Sebaliknya, di Yamaha saat ini, Vinales harus mengakui semuanya berbeda. Ada dua pebalap kuat di satu tim yang harus berbagi garasi, dan tentunya salah satunya merupakan pebalap veteran juara dunia 9 kali, Valentino Rossi, yang sempat meninggalkan Yamaha selama dua musim. Dirinya sendiri punya potensi besar menjadi penantang juara dunia karena aksi dan preatasinya di kelas sebelumnya maupun di tim sebelum Yamaha.

Bukan hal mudah bagi Yamaha tentunya, karena kedua pebalap pastinya punya input berbeda. Namun ternyata baik Vinales maupun Rossi tidak yakin yang mana yang diambil untuk pengembangan Yamaha M1 saat ini. Rossi pun mengeluhkan soal sulitnya komunikasi antara dirinya dengan Yamaha saat ini. Keduanya merasa Yamaha belum juga memberikan apa yang mereka minta.

So, sampai dengan seri lalu, praktis udah 25 balapan Yamaha ngga menjadi juara. Hanya beberapa kali podium dan dalam 6 balapan terakhir hanya 1 kali tim berhasil mengisi podium, dengan Vinales di podium 3. Jika sampai dengan akhir musim ngga juara juga, cukup jelas menggambarkan kondisi Yamaha sedang amat sangat terpuruk. Dalam kondisi ini, apa yang bisa dilakukan pebalap potensial seperti Vinales? Haruskah doi menyesali telah meninggalkan Suzuki disaat pace nya lagi bagus bagusnya atau haruskah doi melirik tim pabrikan lain sementara kesempatan itu -untuk dilirik tim kuat- sangat kecil ? Bagaimana dengan Rossi? Haruskah menyesal kembali ke Yamaha disaat Ducati mulai menemukan solusi terhadap masalah handling sehingga mampu mengantarkan duo pebalapnya – Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso – menjadi pengacak acak barisan depan di hampir setiap seri balap musim 2018 ini?

Dan Yamaha, harus gimana? Hmmm…

 

Hasil Race MotoGP 2018 seri JapaneseGP Motegi, 21 Oktober 2018

Pos. Points Num. Rider Nation Team Bike Km/h Time/Gap
1 25 93 Marc MARQUEZ SPA Repsol Honda Team Honda 162.2 42’36.438
2 20 35 Cal CRUTCHLOW GBR LCR Honda CASTROL Honda 162.1 +1.573
3 16 42 Alex RINS SPA Team SUZUKI ECSTAR Suzuki 162.1 +1.720
4 13 46 Valentino ROSSI ITA Movistar Yamaha MotoGP Yamaha 161.8 +6.413
5 11 19 Alvaro BAUTISTA SPA Angel Nieto Team Ducati 161.8 +6.919
6 10 5 Johann ZARCO FRA Monster Yamaha Tech 3 Yamaha 161.7 +8.024
7 9 25 Maverick VIÑALES SPA Movistar Yamaha MotoGP Yamaha 161.4 +13.330
8 8 26 Dani PEDROSA SPA Repsol Honda Team Honda 161.2 +15.582
9 7 9 Danilo PETRUCCI ITA Alma Pramac Racing Ducati 160.9 +20.584
10 6 55 Hafizh SYAHRIN MAL Monster Yamaha Tech 3 Yamaha 160.6 +24.985
11 5 21 Franco MORBIDELLI ITA EG 0,0 Marc VDS Honda 160.6 +25.931
12 4 38 Bradley SMITH GBR Red Bull KTM Factory Racing KTM 160.5 +26.875
13 3 44 Pol ESPARGARO SPA Red Bull KTM Factory Racing KTM 160.5 +27.069
14 2 89 Katsuyuki NAKASUGA JPN Yamalube Yamaha Factory Racing Yamaha 160.2 +32.550
15 1 30 Takaaki NAKAGAMI JPN LCR Honda IDEMITSU Honda 159.9 +37.718
16 10 Xavier SIMEON BEL Reale Avintia Racing Ducati 159.7 +39.583
17 81 Jordi TORRES SPA Reale Avintia Racing Ducati 159.7 +39.839
18 4 Andrea DOVIZIOSO ITA Ducati Team Ducati 159.5 +42.698
19 45 Scott REDDING GBR Aprilia Racing Team Gresini Aprilia 159.1 +49.943
20 12 Thomas LUTHI SWI EG 0,0 Marc VDS Honda 158.9 +52.707
21 50 Sylvain GUINTOLI FRA Team SUZUKI ECSTAR Suzuki 158.4 +1’01.848
Not Classified
29 Andrea IANNONE ITA Team SUZUKI ECSTAR Suzuki 161.7 10 Laps
17 Karel ABRAHAM CZE Angel Nieto Team Ducati 152.6 12 Laps
43 Jack MILLER AUS Alma Pramac Racing Ducati 161.0 14 Laps
41 Aleix ESPARGARO SPA Aprilia Racing Team Gresini Aprilia 157.1 18 Laps

 

 

———–

Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga informasinya bermanfaat

Jangan lupa mampir juga ke channel YouTube OTOBORN yaa… intip juga instagram fanspage twitter

~ Keep Respect n Safety!

Regards,

otoborn.com

email (official): otoborn@gmail.com

fanspage: @otobornblog

twitter: @otoborn

instagram: otoborn

video channel: otoborn

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.