OtobornPT. Astra International Tbk mengajak rekan media dan blogger kumpul bareng alias Blogger Gathering di kawasan SCBD Senayan kemarin.

Dalam acara ramah tamah tersebut, terjadi diskusi seru dan hangat mengenai berbagai hal, terutama yang terkait dengan sosial media dan fotografi karena bukan kebetulan Astra juga menghadirkan pakarnya yakni Ndoro Kakung membahas tren sosial media dan om Arbain Rambey yang berbagi pengalaman dan tips fotografi.

baca juga: Modifikasi TVS Apache RTR200 Adventuring

Diskusi bermanfaat lainnya membahas tentang nilai ekonomis dan investasi pohon Gaharu yang merupakan salah satu pohon langka dengan nilai manfaat termahal di dunia, dengan menghadirkan Maharani sahabat petani Gaharu dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Tonton : Video Teaser Honda All New CBR250RR

Pada kesempatan sebelumnya, otoborn dan rekan blogger mengikuti kegiatan menanam pohon di situs Batu Kasur yang terletak di desa Sarongge wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seru dan pegelnya sudah diceritakan di artikel sebelumnya Simak Keseruan Blogger, Astra Dan Bupati Cianjur Menanam 1200 Bibit Pohon Di Batu Kasur

500 pohon yang ditanam diantaranya adalah bibit pohon Gaharu yang nantinya manfaatnya untuk masyarakat Cianjur. Dan tercatat sejak tahun 2008 silam Astra telah menanam sebanyak 1.616.084 pohon di banyak wilayah di seluruh Indonesia termasuk di Cianjur ini.

Gaharu yang dalam bahasa latin yaitu Gyrinops versteegii merupakan pohon yang selama ini tumbuh liar di hutan Nusa Tenggara Barat. Tumbuhnya bisa mencapai puluhan meter dengan diameter rata rata 40 – 60 cm.

Intip juga: Video Detail Honda CBR250RR Pamer Pesona Di IMOS2016

Gaharu disebut sebuah tanaman atau pohon yang memiliki nilai investasi karena bisa menjadi bahan baku parfum yang harganya relatif mahal.

Saat panen atau setelah tujuh tahun ditanam,  gubal atau lapisan hitam pada pohon ini nilainya dapat mencapai Rp.  30-50 juta per pohon. Wow!

Gubal biasa dijadikan produk wewangian seperti parfum, dupa dan lainnya dengan kualitas sangat bagus dan sering digunakan sebagai bahan baku parfum bermerek.

Kayu Gaharu yang sudah tua sekitar 25 tahun akan menghasilkan gubal akibat infeksi mikroba jenis Fusarium sp. Gubal ini memiliki nilai jual sangat tinggi karena lebih berkualitas.

Lihat juga: Galeri Suzuki GSX-R150 Di IMOS 2016

Head of Public Relation Astra International Yulian Warman bersemangat menyampaikan manfaat tanaman Gaharu
Head of Public Relation Astra International Yulian Warman dalam diskusi bersama blogger

Untuk pohon Gaharu liar yang telah hidup ratusan tahun hidup di hutan malahan gubalnya bisa mencapai Rp. 500 juta per kilogram. Ya… Per KILOGRAM! Setara dengan harga emas?

Maharani, sahabat petani Gaharu yang didatangkan Astra dari NTB memaparkan pengalamannya mengajak petani di daerahnya untuk mulai memperhatikan manfaat pohon Gaharu ini untuk perekonomian, bagaimana agar apa yang dimiliki oleh bumi pertiwi ini bisa dimanfaatkan maksimal.

Bukan hal mudah, pohon Gaharu awalnya kurang diminati petani, hingga ia mengumpulkan 50 pemilik pohon Gaharu dan membentuk Forum Petani Pecinta Gaharu di NTB. Saat ini anggotanya sudah lebih dari 200 orang dan forum kelompok ini menjadi wadah pertukaran dan penyebaran informasi tentang tanaman Gaharu.

Baca juga: Galeri Foto Yamaha Tricity 155 VVA IMOS2016

“Indonesia baru memasok 10% dari bahan baku parfum dunia. Oleh sebab itu, Gaharu adalah salah satu andalan ekspor masa datang yang bisa mensejahterakan petani, “ ujar Maharani.

Melalui program adopsi pohon yang digiatkan oleh Astra, tidak hanya konservasi lingkungan saja yang diperhatikan, diharapkan petani lokal juga terangkat perekonomiannya. Para petani diberikan pelatihan manajemen pengolahan uang serta penanaman pohon. Dan di situs Batu Kasur yang juga diharapkan dapat berkembang menjadi area wisata yang diperhitungkan oleh wisatawan.

Selain bibit Gaharu, sebanyak 700 bibit pohon lainnya terdiri dari nangka, alpukat, jengkol dan jeruk bali yang ikut ditanamkan juga memiliki manfaat cukup besar untuk masyarakat sekitar. Dari biaya Rp. 100.000,- per pohon yang diadopsi, para petani akan mendapat bagian sebesar 35% yang digunakan untuk beternak kelinci, ayam atau kambing sebagai bentuk investasi jangka pendeknya. Jadi masyarakat sekitar tidak hanya bertani tetapi bisa juga beternak.

———–

Keep Respect and Safety when Riding !


Silahkan kunjungi juga artikel lainnya

[display-posts category=”News”,”TVS” posts_per_page=”15″ image_size=”thumbnail”]

.

.

.

.

.

Contact me by:

Email: ramadhi.harimurti[at]gmail.com

WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84

Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.