Otoborn – PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) memang giat mempromosikan mengenai safety riding. Di areal Safety Riding Track Wahana Jatake seluas 120 x 60 meter persegi di kawasan Tangerang, instruktur berpengalaman dari tim Safety Riding Promotion WMS mencontohkan beberapa teknik berkendara yang safety secara umum khususnya untuk riding di jalan raya.

Mau pakai motor 100cc sampai kelas moge diatas 500cc pun tidak gampang menerapkannya, perlu terbiasa agar bisa. Namun hal hal positif dari teknik yang dijelaskan secara teoritis bisa menjadi pengetahuan tambahan dan apabila dipraktekkan akan bermanfaat pada kondisi yang sesuai.

Baca juga:  Harga Cicilan atau Kredit dan Tunai Honda All New CBR150R 2016 Abaikan 5 Benda Ini Apabila Mau Pulang Disambut Isak Tangis Keluarga

Safety Berkendara Harian Di Jalan Raya

Safety riding, itulah yang menjadi tema utama. Jadi semua teori dan praktek di area tersebut memang dikhususkan untuk edukasi berkendara yang aman dan nyaman di jalan raya. Bukan posisi riding di sirkuit -yang sudah dikondisikan sedemikian rupa- yang minim gangguan dan bisa fokus gasspoll rem poll, sebisa mungkin nyusruk pun tidak mencelakakan orang lain.

instruksi posisi berkendara safety

Tonton:

Posisi Berkendara Dalam Konteks Safety Riding

Salah satu yang fital namun seringkali dianggap sepele yaitu posisi berkendara. Setidaknya ada 7 posisi berkendara yang dijelaskan oleh instruktur berpengalaman. Ketika menyimak dan mencoba mempraktekkan tidak mudah memang. Terlebih bagi yang cara atau style berkendaranya terbiasa mencontek pebalap idola di MotoGP, mulai dari kneedown, elbowdown hingga allbodydown alias ndlosorrr, beruntung ngga down undertruck. Silahkan simak tips dan video posisi berkendara dalam konteks safety riding.

1. Pandangan mata fokus kedepan

Ketika berkendara pandangan mata fokus kearah kemana kendaraan akan bergerak. Biasanya kita mudah lengah ketika melintasi jalanan yang sudah pernah atau sering dilalui, sehingga resiko terjadinya kecelakaan mejadi besar. Fokus dan konsentrasi ketika berkendara harus dijaga, terutama ketika melintasi jalan yang baru dilalui atau sudah lama tidak dilewati karena perlu menangkap segala macam informasi baru yang ada di depan jalan. Ambillah pandangan agak jauh kedepan untuk memberi cukup waktu untuk berreaksi ketika ada atau terjadi sesuatu di depan.

Bikers, jangan mudah terpancing melirik macan ternak naik motor atau cabe bonceng terong… #lol

2. Pundak rileks atau santai

Posisi pundak rileks tidak tegang atau kaku. Baik sedang riding sendirian, membonceng yayang atau nenek orang, jangan dibawa tegang. Tegang ada waktunya nanti… #lhoh

Selain agar tidak mudah lelah, pundak yang rileks akan membuat handling lebih mudah dan fleksible dan tidak kesulitan ketika hendak bermanuver atau bereaksi apabila terjadi sesuatu di depan.

3. Pinggul diposisi tepat, posisi yg pertama kali naik duduk itu ternyaman

Posisi duduk yang pertama kali menaiki motor semestinya itu yang paling nyaman. Pinggul tidak terlalu mundur kebelakang sampai nungging nungging asoy atau terlalu maju ke depan. Sample ketika riding motor sport bertanki bbm didepan dengan posisi terlalu maju, bagi biker cowok apa ngga ngilu masa depan diujung tanduk? #lol

Minimal apabila posisi duduk berkendara nyaman berarti kita sudah lebih aman.

Honda CB650F otoborn safety riding 01

Baca juga:

4. Siku tangan sedikit menekuk

Siku tangan yang lurus justru membuat tangan cepat pegal dan menyulitkan mengendalikan stang motor, terutama ketika hendak berbelok. Posisi tangan yang sedikit menekuk membantu meredam getaran atau guncangan ke bahu dan tubuh bagian atas agar tidak mudah lelah. Selain handling menjadi lebih fleksible, juga membantu refleks tubuh agar leluasa menyikapi kondisi jalan yang tidak menentu.

5. Tangan menggenggam penuh pada setang

Menggenggam handlebar alias setang dengan kelima jari akan lebih kuat dibandingkan hanya tiga atau empat jari saja dengan sisanya standby di handle rem atau kopling. Kekuatannya akan terasa ketika melintasi jalan rusak, bergelombang atau melibas speed trap atau polisi tidur…apalagi sampai 1000 polisi tidur berderet. Usahakan melatih tidak membiasakan jari standby di handle kopling atau rem, karena sesuai fungsinya rem atau kopling digunakan hanya ketika dibutuhkan. Reflek yang salah ketika kondisi darurat justru berresiko dan memicu terjadinya kecelakaan yang semestinya tidak terjadi.

Yang satu ini memang sulit kalau jari sudah terbiasa di handle rem atau kopling, namun seperti kata pepatah ‘bisa karena terbiasa’, dengan lebih sering berlatih sambil membiasakan diri maka nantinya akan menjadi mudah dan lebih aman tentunya.

Baca juga:  Harga Cicilan atau Kredit dan Tunai Honda All New CBR150R 2016 Bikers Tidak Sekedar Menunggang Motor, Pahami Juga Safety Untuk Keselamatan Bersama

6. Lutut menekan kedalam

Posisi paha dan lutut kaki menekan ke bagian dalam, hal ini berpengaruh pada kendali sepeda motor. Untuk bermanuver tentunya jadi lebih mudah dan seimbang terutama untuk tipe motor bertanki bensin di tengah atau depan pengendara. Pada kecepatan tinggi, kaki yang membuka justru akan melawan terpaan angin dan mengurangi keseimbangan. Belum lagi resiko bersenggolan dengan pengendara lain.

7. Posisi tubuh sejajar motor

Memposisikan tubuh sejajar dengan sepeda motor baik ketika berjalan lurus atau melintasi tikungan di jalan raya terutama yang padat dan tidak dalam kecepatan tinggi akan lebih mudah dan stabil. Tentu saja juga lebih aman baik bagi diri sendiri maupun bagi kendaraan lain disekitar.

Riding style outbody ala pebalap seperti Dani Pedrosa, Valentino Rossi, Marc Marquez dkk lebih cocok untuk sport atau kompetisi balap, kasihan yang lain kalau diterapkan di jalan umum apalagi jalan padat. Kecuali kepepet..eh..

Rio Haryanto berlaga di Formula1 aja ngga gitu gitu banget deh ridingnya… #eh beda yah

Baca juga:

Teknik Safety Riding Justru Menyulitkan?

Kadang karena merasa jam terbang berkendara yang sudah tinggi membuat kita merasa tidak perlu menambah belajar lagi teknik bla bla bla yang terkait cara berkendara. “Sudah biasa nyetir di jalanan kok, biarin alami aja yang penting hati hati… Gitu aja kok repot” kata seseorang disana :lol

instruktur safety riding

Dalam hal ini pola fikir juga perlu diperhatikan, bukan bermaksud mengatur ngatur ya… Safety riding bukan paksaan, itu hanya sebuah pilihan. Antara B (born) dan D (death) ada C (choice). Mau diterapkan semuanya silahkan, mau setengah silahkan, mau ngga diterapkan juga silahkan. Kalau dirasa menyulitkan, sesuaikan dengan gaya riding yang paling nyaman bagi diri sendiri namun juga aman untuk orang lain. Dan banyak dilatih. Tidak ada salahnya kan mempertimbangkan bahwa peduli keselamatan diri berarti peduli dengan keselamatan pengguna jalan lain.

Sedikit renungan saja…

Sering kan dengar ada insiden kecelakaan dan korbannya meregang nyawa padahal korban tersebut bukan yang menjadi penyebab kecelakaan. Misalnya, karena menghindari sepeda motor jatuh mendadak harus buang stir keluar jalur hingga tertabrak kendaraan lain di jalur berlawanan. Atau korban tergelincir hingga masuk kolong truk akibat menghindari kendaraan didepannya berbelok atau memutar arah seenaknya. Pelaku? Aman nyaman sejahtera tanpa mengetahui atau merasa dirinya menjadi penyebab kecelakaan…. gas santai dan berlalu. Sedihnya kalau korban itu masih kerabat kita…

Bila anda merasa keselamatan anda bukan yang utama, setidaknya lakukanlah untuk orang lain. Eh terserah aja sih, toh motor sendiri, badan sendiri… cuma ingat ya nyawa sudah pasti kuasa Allah. Keep Respect and Safety When Riding !

Honda Sonic 150R otoborn imotorium safety riding 03


Silahkan kunjungi juga artikel lainnya

[display-posts category=”honda,News” posts_per_page=”15″ image_size=”thumbnail”]

.

.

.

.

.

Contact me by:

Email: ramadhi.harimurti@gmail.com

WhatsApp chat: 081-tujuh-satu-tujuh-nol-satu-84

Terima kasih sudah berkunjung membaca dan dibantu share artikel ini, semoga bermanfaat.

Advertisements

7 Comments


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.