Otoborn – Semalam menyimak berita yang beredar, sambil dengerin obrolan suster suster yang piket malam. Belum lama ada berita kejadian pelecehan terhadap wanita di sebuah jembatan penyeberangan orang di daerah Jakarta Selatan, dimana seorang karyawati diperkosa ketika melintas di jpo yang sepi dan gelap tersebut.

Tidak lama, juga terdengar berita mengenai perampokan di angkutan umum jurusan Depok-Kp Rambutan, kejadiannya beberapa wanita dirampok dan nyaris diperkosa di dalam angkot oleh beberapa orang pria yang diduga bekerja sama dengan sopir. Meskipun sempat ada feeling buruk, ketika hendak turun di Jalan Baru (wah tempat saya melintas setiap hari… ) sopir malah membawa korban keliling keliling, sambil dirampok dengan mata ditutup oleh penumpang jadi jadian di belakang.

Yang masih hangat dan saya dengar perbincangan suster, mengenai korban pelecehan dengan melukai korbannya yang terjadi di Bali beberapa hari yang lalu, juga pernah ada di ugd tempat suster bekerja. Ceritanya seorang wanita mengendarai sepeda motor mengenakan celana pendek dilukai oleh orang tidak dikenal ketika sedang mengendarai motornya. Pahanya yang tanpa perlindungan sehelai benangpun disayat menggunakan sejenis silet atau cutter… lalu ditinggal begitu saja. Sehingga korban mendapatkan 13 jahitan pada luka yang menganga di pahanya.

ayu-wanita-celana-pendek-disayat
Foto harus sy share, supaya menjadi pelajaran utk yg lain

Modusnya tampaknya bukan perampokan, lebih ke arah niat melukai korban yang berkendara dengan paha terbuka alias kelilingan. Dan bukan hanya satu kali ada kejadian serupa. Sungguh memprihatinkan kondisi keamanan di negeri ini.

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari musibah yang menimpa para korban tersebut?

Berkaca dari kejadian kejadian tersebut, tidak bisa hanya menyalahkan hukum dan negara, atau menyalahkan pelaku tindak kriminal. Bagaimana diri kita menjadi magnet kriminalitas itu sendiri atau membiarkan melebur diri dalam koridor rawan kriminal, itu yang juga mesti diperhatikan.

Saya punya anak gadis, adik, juga keponakan keponakan masih remaja belia. Dan berita seperti ini memang ada porsi kekhawatiran tersendiri terhadap mereka.

Pergaulan anak muda jaman sekarang (saya anak muda jaman dulu hehe) sulit sekali menghindari yang namanya gaya gayaan, karena hadirnya smartphone murah canggih bisa buat selfi update status maka penggunanya yang masih belia seperti dituntut untuk gaul, untuk menunjukkan kepada teman temannya bahwa mereka selalu update, online, up to date  dan kekinian. Kalo belum pamer status bbm yang bertuliskan panggilan sayang ke pacar, atau kegalauannya belum keren. ” Papih Lik, mamah atit nii.. loph yuu muah muah crupupuut…crott prett beud dah ah”  Itulah lebaynya Papih-Mamih tanpa label halal.. Hehe..

Sebenarnya ada yang bisa disadari, dipahami, dan dilakukan untuk memperkecil resiko terjadinya tindak kriminal terhadap diri gadis remaja atau wanita itu sendiri.

  • Jangan biarkan penampilan kita membuka niat jahat orang lain

Usahakan berpenampilan sopan, sederhana dan tidak memamerkan kemewahan meskipun hanya anting kecil kw, atau handphone yang menurut anda jelek lemot dsb. Bagi orang lain belum tentu demikian, dan belum tentu kondisi pelaku kriminal lebih berada dari anda.

Pakai jilbab ya sewajarnya saja, ga perlu sampe harus riber belibet klutat klutet ngikuti mode ibu ibu masa kini, padahal sekolah aja belum lulus. Nanti kalo berkesan mewah bukan menutup aurat malah mengundang penjahat.

  • Jangan biarkan pergaulan membuat anda nekad pulang terlalu sore , karena menjelang malam itulah sangat rawan terjadi kriminalitas di saat orang lain sibuk memikirkan diri sendiri untuk pulang, anda bisa menjadi korban tanpa pertolongan

Misalnya bila pulang sekolah jam setengah enam sore, sebaiknya disegerakan pulang kerumah. Tunda apapun aktivitas yang masih bisa dikerjakan keesokan pagi. Seandainya ada tugas yang memang harus malam itu juga dikerjakan, jangan menunda segerakan dikerjakan bersama di rumah teman terdekat bukan di tempat umum terbuka, usahakan ketika pulang diantar atau dijemput oleh orang dewasa atau orang tua anda.

images (25)

  • Segerakan pulang, angkot penuh bukan alasan…

Nongkrong di pinggir jalan dengan alasan menunggu angkot, itu alasan klasik. Saya juga pernah remaja sis..!

Kadang saya suka melihat ketika jam pulang sekolah sore hari, remaja sekolahan asik mengobrol di pinggir jalan sampai beberapa kali angkot dibiarkan lewat. Padahal tidak semuanya penuh loh… Setelah agak gelap dan mulai sepi baru mulai pulang. Meskipun sudah tau, pada perjalanan pulang pada akhirnya mereka akan berpencar, masing masing akan melalui jalannya sendiri sendiri, yang kadang rutenya rawan atau berresiko tinggi terjadi kriminalitas.

Memang asik mengobrol dengan teman teman, tapi ingatlah masih ada hari esok. Kalo mau lebih puas ngobrol, berangkat lebih pagi sempatkan ngobrol sehat sebelum jam sekolah atau jam kerja. Lagipula, kalo angkot selalu penuh, itu adalah tantangan tersendiri dimana anda harus kreatif mencari solusi. Apalagi sudah punya gadget yang on terus setiap jam biat chatting, wa bisa call pula, hubungi orang dekat bila terpaksa agar dijemput. Atau naik ojeg. Atau jalan kaki sedikit sambil menunggu angkot. Roma juga sampai kok jalan kaki.

  • Jangan pilih angkot yang berkaca gelap, full music disko koplo housemusic dll hanya demi gaya gayaan semata, resiko lebih besar

Bukan mau mengajak menutup rezeki orang, mari kita berbicara fakta. Sebagian besar kejadian kriminal di angkot terjadi dalam angkot yang bila dilihat dari luar akan tersamarkan. Apalagi dengan musik yang distel sekeras kerasnya, dihiasi lampu lampu disko… Terkadang justru menjadi modus supaya remaja labil tertarik naik angkot tersebut. Kalo sopir yang benar, harus sadar akan hal ini dan tidak mengikuti tren negatif dengan memodifikasi kendaraan yang digunakan untuk mencari nafkah sehari hari itu. Sewajarnya saja lah.

  • Naik motor dengan perlindungan minimum helm, jaket, celana melindungi seluruh kaki dan sepatu

Bila hanya demi ‘dilihat keren’ lantas anda mengabaikan keselamatan sendiri, itu jelas konyol. Tanpa helm, tanpa jaket, cuma pakai kaos tipis lengan digulung dadar, paha kelilingan, tanpa helm… Konyol itu. Padahal kalo jatuh pasti kulit dan kepala anda yang paling mudah berciuman dengan aspal. Kalo udah kejadian tinggal nyesel. Eh tapi ga tau sih, kalo ngga parah jangan jangan malah buat narsis eksis di medsos yak… Haha..

Yang keren itu berkendara dengan safety, baik safe untuk diri sendiri maupun untuk pengguna jalan lain. Kalo anda celaka sampai kehilangan nyawa misalnya, itu bukan urusan anda lagi… Tapi jadi urusan orang orang yang jadi repot karena anda. Dan urusan anda dengan malaikat dan Dia.

images (27)

  • Boncengan bertiga, tanpa helm, bukan keren, itu norak

Sering nih ketemu dijalan, malah pake goda godain pengendara lain pula, biar digodain balik. Boncengan bertiga tidak pakai helm pula. Keren? Keren dibilang cabe cabean? Halahh… 

Kalo anda merasa begitu, berarti anda mainan murahan ! 

Kalo tidak terima pernyataan saya, silahkan difikirkan masak masak benar tidaknya.

Mentang mentang masih muda, cakep, seksi, gaul, pergaulan remaja sekarang seolah ada minimum requirementnya. Bonceng motor seperti harus bertiga, bawa motor matic, tanpa helm, paha kelilingan… Dan kalo belum pamer bisa naik motor matic belum afdhol.

unnamed (3)

Salah satu keponakan saya belum genap 14 tahun jadi korban dari masa kini, sehingga giginya harus gompal dan badan memar memar akibat terjatuh dari motor, cheating alias menyalahi ijin ortunya dan kakek neneknya malah mendapat hukuman langsung dari Dia. Kapok? Wah ngga tau saya. Yang penting jangan bilang bilang … Hehe..

Belum lagi, kebiasaan tersebut bisa menjadi perhatian dan memunculkan niat orang untuk berbuat jahat terhadap anda. Entah ditendang, disilet, dirampok, diculik, diperkosa… Keren?

Nih Keren, ketika kelak di usia sudah tidak muda masih bisa bersua bercerita bersama teman lama

Hal terbaik dari masa muda adalah bermain, berteman, belajar, bersenang senang, semuanya dilakukan bersama sama. Tapi mungkin saja kesenangan itu tidak akan berlanjut sampai semua tumbuh dewasa, karena apabila menjadi korban kriminalitas mungkin sampai disitu saja usia anda.

Manfaatkan waktu dengan lebih safety sehingga semua kisah masa muda bisa menjadi obrolan nostalgik dikemudian hari. Luangkan waktu anda untuk besok, jangan memaksakan untuk hari ini yang malah bisa bisa membuat anda tidak akan pernah bertemu hari esok.

Semoga bermanfaat.


Terima kasih sudah bantu share, silahkan baca baca artikel lainnya ya…

[display-posts category=”intermezzo”]

Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.