Otoborn – Ajang balap sedunia yang bertajuk MotoGP memang selalu menarik untuk disimak. Terlepas dari insiden antara Rossi dan Marc yang terjadi di Sepang pekan lalu, aksi para pebalap di kelas raja raja ini menyuguhkan sisi entertainment yang membuat jantung berdebar kuat dan mata enggan beralih dari sengitnya pertarungan di lintasan balap.

Sedikit mundur kebelakang, yaitu pada balapan di musim 2000 seri Qantas Australian GP, sirkuit Phillip Island. Ketika itu jalannya balapan sangat ketat, dan sulit diprediksi. Khas balapan klasik MotoGP.

Pada MotoGP musim 2000 ini masih mengusung mesin 500cc,seperti era balapan modern persaingan ketat juga terjadi antara tim Yamaha dan tim Honda. Namun tim Aprilia masih mampu meraih pole dan Suzuki start di barisan depan.

02

Starting grid terdepan diisi oleh J.McWilliam pebalap tuan rumah dari Blu Aprilia (bernomor 99) di urutan pertama, Alex Barros (10) untuk Emerson Honda Pons di urutan kedua, Regis Laconi (55) untuk Red Bull Yamaha WCM ketiga dan Kenny Roberts Jr (2) untuk Suzuki melengkapi baris terdepan. Dibaris kedua ada Loris Capirossi (65) untuk Emerson honda Pons, Garry McCoy (24) Red Bull Yamaha, Charlos Checa (7) untuk Marlboro Yamaha dan Valentino Rossi (46) untuk Nastro Azzuro Honda mengisi urutan posisi 5 sampai 8. Max Biaggi (4) yang membela Marlboro Yamaha kala itu start dari urutan 12 yaitu baris ketiga dibelakang Norick Abe (6). Sedangkan Sete Gibernau di urutan 14.

01

Awal race, langsung seru dan ketat, para pebalap melakukan start bagus diantaranya Laconi yang langsung memimpin balapan, duo Marlboro Yamaha Charlos Checca yang geber dari urutan start 7 menyodok ke posisi 2 dan Max Biaggi yang start dari urutan 12 melesat langsung menyodok ke posisi 6. Loris Capirossi mengekor Checca di posisi 3. Dan Norick Abe dari urutan start 11 menempel ketat di posisi 4. McWilliam justru melorot ke belakang ke posisi 12.

06

Charlos Checca yang sempat mengambil alih posisi terdepan dari Laconi melakukan kesalahan dan merumput disaat belum genap satu lap balapan dimulai. Meskipun masih melanjutkan balapan, sayangnya sudah tidak bisa mengejar barisan depan. Terlihat Kenny Robert Jr. dengan Suzuki yang berlivery biru legendarisnya mengalami kesulitan dan tidak mampu bertahan bersaing di barisan depan hingga semakin kedodoran.

03

Valentino Rossi ketika itu seorang rookie di kelas ini, masih membalap bersama tim Nastro Azzuro Honda. Meskipun demikian, Rossi sibuk merecoki para pebalap seniornya dengan terus menekan dan perlahan mampu menyodok barisan terdepan. Bahkan beberapa kali mencetak fastest lap. Pebalap gaek satu persatu diovertake dan tibalah Rossi di perebutan posisi 3 bersama Alex Barros dan Loris Capirossi yang sedang mati matian mengejar dan memepet duo Red Bull Yamaha WCM Laconi-McCoy yang menguasai posisi satu-dua.

07

Berbanding terbalik dengan juara dunia bertahan musim sebelumnya Alex Criville dari Repsol YPF Honda yang harus DNF, akibat terlalu mesra dengan gravel. Dan moment mendebarkan ketika McCoy nyaris terjungkal dan nyaris menyeruduk pebalap lain termasuk Valentino Rossi, Alex Barros dan rekan setimnya sendiri.

04 09

Di sisa 12 lap, muncul penampakan di kamera, Max Biaggi dengan motor berlivery Marlboro nya tiba tiba merangsek masuk ke pertempuran barisan depan, dan mempertontonkan aksi aksi seru di barisan depan. Alex Barros dan Loris Capirossi pun dibuat kelabakan, sempat Valentino Rossi merecoki di antara ketiganya dan  Max Biaggi dengan Yamaha berhasil memimpin balapan, namun tidak bertahan lama melakukan kesalahan ketika menikung terlalu melebar dan kembali Loris Capirossi memimpin yang ditempel ketat oleh Valentino Rossi dan Alex Barros.

10

Podium pun dikuasai oleh 3 pebalap asal Italia. Rossi dinobatkan sebagai the best rookie of the year. Namun siapakah yang menjadi juara di Phillip Island kali ini?

Yup, moment seru yang terjadi 15 tahun silam tetap menjadi suguhan menarik. Balapan yang terasa orisinil, professional dan sangat entertain. Inilah balapan yang saya kira tidak pernah terlihat lagi. Meskipun manuver manuver klasik terkadang tersuguh di atas lintasan, tetap saja auranya berbeda.

08

Suasana balap seperti ini yang dirindukan pada era balap modern. Dimana hampir tiap tim memiliki level yang nyaris sama dan memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing memperebutkan podium. Dan harapan mulai ada ketika Marc Marquez membawa level balap kelas raja raja menjadi lebih tinggi sehingga veteran balap Valentino Rossi kembali lahir dengan gaya klasik namun mampu menyuguhkan kembali tontonan menarik di lintasan balap.

Lebih seru, simak video full racenya di sini (via hape).

Selamat bernostalgia.


Baca baca yah yang menarik lainnya

Advertisements

No Comments

  1. Dulu si alex cirvile jagoan ane setelah mick dohan ,eh di kebiri sama sang kosisten suzuki kenny rob jr , nah berikutnya si rossid jadi idola ane dan berhasil mendominasi mengacak2 para seniornya .. namun kurang suka dengan si vale yang terlalu mendominasi .. pindah ke sete sayang tetap dikalah kan dengan rossid .. hingga akhirny mengintip kelas gp250 siapa kandidat yang dapat mengalahkan si rossid .. akhirnya hati ini jatuh ke pembalap movistar honda gp250 dani pederosa pernah bersitegang sama jolor di gp250 , pembalap mungil berbakat akhirnya masuk kelas motogp 2006 seri perdana nya berhasil mengacak ngacak senior .. walapun cuma di urutan 2 di shanghai cina , yah namanya apes kaga jurdun2 tuh si dani sampe skarang .. nasib nasib ..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.