Otoborn – Beberapa waktu lalu saya berkesempatan berkenalan dengan kuda besi anyar yang dibawa om Willis dari Hobby Motor ke kantor om Hari di daerah Pondok Indah Jakarta Selatan. Sebelumnya om Hari mengundang rekan rekan untuk menilai langsung bagaimana kesan dan impressi mengenai si Racer beraura classic ini.

Awalnya hanya berniat foto foto sesi testnya om Hari saja, sekalian mau lihat langsung dari dekat. Pertama kali saya melihat di televisi adalah SOIB kepunyaan om Rafi Ahmad yang diajak naik ke panggung Dahsyat. Awalnya sempat mengira itu motor Honda CB modifikasi loh ! Yah, maklum lah saya kurang gaul sih hehe…

SOIB merupakan brand yang digawangi oleh Hobby Motor sebagai Importir Umum Indonesia. SOIB 400 Racer ini memiliki basic yang sama dengan motor Perancis yang bernama Mash Motorcycle, didatangkan secara CKD ke tanah air alias dikirim dan dirakit di Indonesia dengan brand SOIB Racer. Untuk ukuran motor berkubikasi besar, meskipun belum sekelas moge 500cc keatas, namun banderol yang ditawarkan cukup menggoda iman. Dengan Rp. 65 juta saja anda bisa memiliki SOIB 400 Racer ini.

Nah mungkin saja anda bertanya tanya mengenai motor 400cc ini, atau memerlukan referensi sebelum benar benar memutuskan untuk memilikinya. Seperti apa kelihatannya ? Saya coba bahas lebih dalam …

18

BICARA PENAMPAKAN

Bagi yang melihat dari jauh atau hanya sekilas saja, khususnya awam, mungkin kesan pertama ini adalah motor tua yang sudah dimodifikasi. Seperti CB100 atau 125 modifikasi mungkin ya. Bila melihat sekilas ke logo yang menempel mungkin akan mengira motor ini kepunyaan Suzuki. Masak sih ? Coba lihat lebih fokus lagi.. beda kan.. hehe..

Sebenarnya usia motor ini sangat sangat muda, hanya desainnya saja yang mengusung classic, meskipun ada sedikit aura Racer seperti namanya. Karena sebelumnya sudah beredar di daratan Eropa sana, teknologi emisi gas buang sudah mendukung Euro 3.

28

Headlamp model kaca bulat dibalut oleh chrome melingkarinya memang sangat klop menempel di area depan. Aura classic sangat kental terasa. Dipadukan oleh sein imut bulat dengan cover model cone dan lapisan chrome speedometer yang menungging rapi diatasnya melengkapi lamunan kita serasa kembali ke masa lampau. Di bawah headlamp terdapat klakson, namun tertutup oleh license number depan.

the power of chrome
the power of chrome

Di bagian buritan sein terpisah dengan stoplamp, sein menempel tepat segaris vertikal dengan ujung jok, sedangkan stoplamp yang menawan diletakkan di ujung spakbor belakang. Disana juga terdapat bracket license number model menggantung. Bahan spakbor bukan dari plastik, masih dari metal yang dicat hitam doff baik depan maupun belakang.

07

22

Panel yang terpasang di stang model fatbar cukup sederhana. Namun ciri khas motorsport tetap ada, Engine Cutoff menempel manis di panel sebelah kanan. Dibawahnya terdapat saklar lampu utama dan lampu senja serta electric starter, memudahkan ketika kick starter alias engkol tidak mau bersahabat dengan tenaga kaki kita hehe…

25

Stang sebelah kiri lengkap, panel dipadati oleh switch sein, highbeam, klakson dan dim. Tidak terlewat choke juga tersedia disana. Lengkap sudah dengan spion bulat full chrome… cakeppp…

26

Sisi dashboard saya suka. Tipe analog yang dibalut oleh chrome memberikan kesan simple, sederhana namun mewah. Jangan coba bandingkan dengan sepeda motor kepunyaan motor lama anda yang mungkin sudah berkarat, nanti jadi kepingin.. hehehe

24

Nah bagian Fuel Tank yang sedikit mirip dengan CB Gelatik bila dilihat dari samping, tetapi sedikit berbeda bentuknya. Makanya saya sebut cumi alias cuma mirip. Emblem khas SOIB menempel manis di sana. Simple. Tangki akan aman dari goresan lutut karena dilindungi oleh tank cover di sisi kiri dan kanan.

15

29

Tampak tutup tanki njendul nangkring diatasnya. Bila dilihat dari sisi atas, tangki lumayan lebar menampung sampai 14 liter. Posisi lubang pengisian sedikit ke kanan membuat kesan classic moge semakin kuat.

kran bensin khas motor jadul ngangenin
kran bensin khas motor jadul ngangenin

Jok simple dan cool, desain sederhana mampu menonjolkan orisinilitas dan tidak berlebihan. Untuk bobot saya yang super ringan ini, cukup baik dan nyaman.

23

Khas sekali desain motor tua. Bentuk Side Cover bertuliskan Soib Racer menunjukkan identitas merk dan kubikasi dari motor ini. Sayangnya, tidak seperti saudara saudaranya yang berkubikasi lebih kecil, dibalik cover tersebut tidak terdapat ruang penyimpanan untuk tools atau jas hujan, melainkan berfungsi sebagai lokasi penyimpanan aki.

14
mengintip bagian kolong jok, no space left

Pijakan kaki bersahabat, simple namun gaya. Footstep depan bisa dilipat seperti motor racer pada umumnya. Sedangkan untuk bagian belakang, meskipun menggunakan pipa kecil namun memungkinkan dan memudahkan apabila ingin dilepas pasang. Hanya diikat oleh dua buah baut dan menggantung di rangka yang berkelir hitam. Belum sempat dibonceng untuk merasakan sendiri  seberapa pas dan nyaman posisi footpeg bagi boncenger.

10

Shockbreaker tipe teleskopik ganda berdiameter sedang  terpasang dibagian depan. Lebih bagus, pipa diberi cover sehingga akan meminimalisir goresan oleh debu, pasir atau material jalanan lainnya. Bagian belakang menggunakan arm kotak dengan shock stereo tipe ulir dan redaman kejut cukup nyaman untuk bobot saya. Makin memukau dengan chain cover berlapis chrome… silau mann…

06

SOIB 400 Racer menggunakan roda berdiameter 19″ depan dan 18″ belakang , velg tipe spoke full chrome dan dibalut oleh karet ban merk Kenda tipe 52P ukuran 90/90-19 depan dan tipe 59P ukuran 4.10-18 belakang, ban tipe tube ini memiliki max. load hingga 243 kg (536 lbs).

0916

Ketika memperhatikan area mesin sekilas seperti mesin Suzuki Thunder 250, dan saya orang kesekian yang berujar demikian. Setelah saya juga ada yang berkata demikian. Tetapi untuk kelas 400cc mirip dengan CB400. Dengan kubikasi sebenarnya 397 cm3 1 silinder, keluaran 2 pipa knalpot horizontal kembar di sebelah kiri dan kanan.

08

SOIB mempercayakan kontrol bbm kepada karburator merk Kinzo.

01

Bentuk bagian luar yang berkisi kisi menunjukkan mesin belum mengusung sistem pendingin cairan, masih mengandalkan hembusan angin dan oil cooler yang disimpan di bagian tengah bawah untuk membuat suhu mesin tetap stabil. Bagian luar magnet dilabur warna hitam. Bohong saja jika anda berkata mesin tidak panas, mesin motor 400cc jelas lebih panas dari mesin berkubikasi kecil apalagi ketika berkendara diatasnya hanya dengan mengenakan celana pendek… hehe… Yang jelas , tidak sepanas moge diatas 500cc lah ya..

Untuk masalah pengereman, bagian depan menggunakan tipe disk brake berdiameter lumayan besar, dengan kaliper piston kembar. Sayangnya kaliper empuk ini tidak terlihat merknya. Unit yang sy coba ini, bagian disk tampak sudah terkikis, entah karena kualitas piringan cakram ini atau memang sering dipakai test ride dan sering lupa ganti kampas rem ketika mulai habis, sehingga baja di kaliper mengikis disk sedikit demi sedikit.

Seandainya pada bagian ini merupakan kekurangannya, semoga SOIB memperbaiki sisi ini. Kita mengetahui bagian ini merupakan komponen penting untuk keselamatan rider. Bagian belakang masih tipe teromol, yang berarti tidak sesakti disk brake namun dalam beberapa kondisi bisa lebih tangguh dibandingkan dengan diskbrake untuk roda belakang.

1213

Secara umum penampilan SOIB 400 Racer sangat baik, membuat ingin memiliki. Permainan warna juga baik, finishing cat perpaduan hitam doff dan merah glossy serta chrome memikat dan memancarkan aura classic.

IMPRESI BERKENDARA

Dibujuk bujuk, akhirnya tergoda juga. Sempat ragu nyemplak karena dari angka 400cc lumayan lompatan yang besar untuk rider mungil yang paling banter naik 250cc ini. Namun, untuk membuktikan bahwa motor 400cc ini jinak jinak merpati, dan menurut om Willis justru cocok untuk rider yang mau naik kelas dari 250cc sebelum ke 500cc keatas, tergodalah iman saya.

20

Mulai naik diatasnya, cukup nyaman dan hanya sedikit menjinjit. Gapaian tangan ke stang juga sempurna, riding position santai, karena punggung tegak sehingga lengan leluasa bergerak. Kunci kontak on, sistem kelistrikan DC bekerja, lampu utama langsung menyala. Kompresi mesin mampu diredam dengan baik ketika mencoba engkol kick starter, namun memang ngga mungkin bisa nyala dari situ dengan tenaga kaki saya ini. Tombol electric starter ditekan mesin langsung menyala, suaranya tergolong adem dan tidak terasa getaran berlebih dalam kondisi motor diam. Ngga seperti motor berkubikasi besar, malah katanya suaranya kurang sangar.

    19

Sedikit memainkan gas di posisi netral, getaran di stang agak terasa tapi saya nilai wajar… Karena tanpa stabilizer di stang dan mesin mount langsung ke rangka sehingga getaran mesin berkapasitas 397 cm3  ini naik ke bagian stang dan rangka.  Saya sedikit mengajaknya berkeliling di sekitaran Pondok Indah, membuka gas sedikit saja alias rpm bawah saja, torsi besar terasa halus semenjak masuk gigi satu dan berikutnya, dengan gas diurut ringan. Wow… ternyata ngga seperti lagi naik motor 400cc, ringan dan asik diajak berbelok belok. Malahan… dibawa pelan dengan bukaan gas kecil berasa naik CB loh… Dari gear 1 ke 4 menyusuri jalan berkelok kelok, ngga terlalu sulit mengendalikannya.

Belum puas dan masih penasaran , sedikit nakal ingin merasakan torsi dan power sesungguhnya si SOIB ini. Mengambil jalur lurus panjang. Kembali start dari gear 1 (kali ini memutar gas sedikit lebih dalam), dahsyat nya rpm belum selesai ketika saya pindah ke gear 2, seketika bagaikan diatas kuda yang menghentak hentak membuat tubuh seperti ditarik ke belakang. Otomatis badan dipaksa merunduk kedepan. Memanfaatkan track yang masih belum habis pindah gear naik dan untuk kali ini hanya berani sampai gear 3 saja… power yang keluar terasa mengerikan…  sedikitpun saya tidak berani melirik speedometer dan rpm, sepertinya nafas masih panjang namun saya mengalah saja… Pengalaman pertama naik racer 400cc ini dan sekaligus kondisi jalanan yang ramai membuat saya sadar tidak perlu berlebihan melakukan test ride motor ini hehe..

Getaran di footstep sempat terasa kuat, memaksa paha menjepit habis. Untuk getaran stang menurut saya masih aman, mungkin karena faktor adrenalin dan waspada berlebih untuk riding pertama ini, sehingga saya tidak terlalu fokus memperhatikan.

Soal kemampuan peredam kejut sangat baik, tipe teleskopik untuk depan super empuk. Tidak ada komplain mengenai ini ketika melibas speed trap di sekitar Pondok Indah. Kecuali suara spakbor yang beradu sedikit dengan plat nomor ? Memang sudah ada keluhan dari customer mengenai satu ini, sehingga spakbor depan terpaksa tergores. Dan sebelum saya test, bagian atas spakbor tampak sudah lecet, dan disepakati oleh om Willis memang ini merupakan efek dari shockbreaker depan yang empuk dan jarak antara bracket dengan spakbor bawaan setingan standar Eropa.

04

Menurut om Willis untuk itu bagian bracket license number akan diatur ulang, agar dapat posisi yang lebih tepat. Dan unit yang ditest ini juga sudah mengalami penyesuaian sementara dengan bracket single tidak seperti versi awal. Wah, ternyata SOIB memperhatikan keluhan konsumennya ya…

27

Menurut saya paket rem depan tergolong mumpuni ya, empuk pula.  Bisa diandalkan untuk menghentikan laju kendaraan, dengan menggunakan teknik kombinasi brake depan dan belakang apabila motor melaju kencang. Namun kondisi laju kecepatan tinggi justru sangat disarankan lebih banyak menggunakan rem belakang.

Di area leher knalpot terlihat menguning setelah dibawa muter muter. Itu menunjukkan materialnya belum full chrome sehingga cepat menguning. Namun hal itu bukan masalah, hanya pilihan material saja. Jangan kuatir, bocoran yang saya dengar sih, bagian ini termasuk yang akan dikaji lagi oleh SOIB, kemungkinan ada perbaikan dengan menggunakan material yang full chrome… mantabbbs …

03

Dan overall, benar adanya bahwa SOIB 400 Racer ini layak untuk rider yang berniat pindah naik kelas motor dari yang berkubikasi 250cc ke yang lebih besar. Yah, meskipun bisa dibawa jinak SOIB 400 Racer tetap galak. Selain dari itu, desain motor ini membuat lamunan dan khayalan melambung. Ide modifikasi seolah berputar putar dikepala, SOIB 400 Racer sepertinya enak dibawa ke aliran modifikasi manapun.

Nah, mengingatkan kembali, sebelumnya SOIB 400 Racer sudah beredar di daratan Eropa sana dengan brand Mash Motorcycle, wilayah dimana masalah kualitas dan teknologi sangat ketat, ada ketentuan minimumnya. So far, di luar sana meskipun dengan brand berbeda unit yang sama ini  menarik minat pecinta roda dua.

Oh iya, ada satu lagi yang menarik. Bicara soal pajak kendaraan, pastinya dengan membeli kendaraan kelas mewah atau berkubikasi besar selayaknya moge juga harus memperhatikan soal yang satu ini, karena nilai pajak biasanya selangit. Namun tidak demikian dengan Soib 400 Racer ini, justru tergolong murah untuk sepeda motor sekelasnya. Bagaimana pendapat anda, dengan banderol Rp. 65 jutaan saja mengusung kubikasi mendekati 400cc ini, nilai pajak kurang dari 4 juta rupiah untuk pajak awal, dipastikan oleh om Willis untuk tahun kedua dan seterusnya dikisaran Rp.500.000 an… Lima Ratus Ribu Rupiah -an… Masih berat juga ? hehehe…

17
pajak pertama SOIB 400 Racer, bln kedua dst 500ribuan

Berminat mencoba atau meminang si SOIB 400 Racer atau saudara saudaranya ?

Silahkan hubungi om Willis Lucas atau datang langsung ke

HOBBY MOTOR Jl. Sultan Iskandar Muda Arteri Pondok Indah No.7EF Jakarta Selatan , 021-7231341 | www.soib.co.id

21
om Hari diatas SOIB, om Willis dan saya dibelakang

Semoga bermanfaat.


Baca baca yah yang menarik lainnya

Advertisements

No Comments

  1. Motor klasik pesaing estrella nih…bahkan terlalu klasik. Pajaknya mahal juga ya, 3jutaan…:-( overall dari harga jual menarik banget

  2. sungguh menarik, diatas ada yg sempat nyentil nama estrela
    mnurut ane lebih value for money yg ini yah,
    okelah jaringan sales dan aftersales ga sebanyak motor lain, asal durabilitas mumpuni
    atau smisal ada kndala, online order part nya bisa dilakukan dgn mudah
    maka cukup membantu
    harganys ungguh mnggoda,

    1. Author

      yup, price menggoda, kadang durabilitas pun nomor sekian, asalkan ketersediaan part masih bisa dipegang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.